Bodoh

Seseorang dikatakan bodoh bukan karena tidak tahu. Tahu tetapi tidak mau tahu; itulah sifat bodoh. Mereka yang belum tahu tidak bisa dikategorikan kebodohan. Sesungguhnya, ketidakmautahuan itulah kebodohan. Tidak mau berubah walaupun tahu, itulah kebodohan.

Sering kita mengatakan orang lain salah, namun tanpa kita sadari bahwa apa yang kita tuduhkan ke orang lain merupakan ekspresi atau cerminan yang ada dalam diri kita sendiri.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sãra Samuccaya

Kitab ini merupakan merupakan warisan luhur kita yang semestinya menjadi panutan untuk menata kehidupan bila kita mau hidup dengan tenteram dan damai. Dalam kitab tersebut dituliskan bahwa:

Seorang bersifat jahat senantiasa memperhatikan kesalahan-kesalahan orang lain, walau sekecil biji sawi. Sementara kesalahan dirinya – walau sebesar vilvã atau bah maja yang pahit – tidak diperhatikan sama sekali.(347)

Berikut nasehat yang berkaitan dengan karakter bodoh:

349

Sungguh sangat bodoh adalah orang yang walau kaya-raya, walau mampu, tetap tidak membantu orang lain yang berkekurangan dan membutuhkan bantuan; bodoh pula orang miskin yang tetap yang tidak tahu diri, menghamburkan seberapa pun yang yang dimilikinya; dan tidak kalah bodohnya seseorang yang tidak berpengetahuan, tapi angkuh dan sombong.

350

Tiada yang lebih bodoh dari orang yang mencela dan menuding orang lain atas kelemahan dan kesalahan yang sesungguhnya ada juga di dalam dirinya. Sama bodohnya adalah orang yang hanya meledak-ledak (saat menghadapi situasi genting), namun tidak punya solusi (untuk keluar dari situasi tersebut).

Kiblat Pengetahuan Sejati

Sejatinya kiblat pengetahuan sejati bukanlah kitab-kitab baru yang diturunkan di beberapa wilayah melalui kewahyuan. Sebaliknya, para suci dan para nabi mendapatkan pengetahuan sejati dari tulisan peninggalan yang terdahulu. Sayangnya kita lupa bahwa mereka yang dari wilayah tersebut mesti belajar dari Timur.

Nusantara banyak memiliki kearifan lokal. Bermula dari sinilah semua kearifan yang menjadi pedoman kehidupan, Amat sangat disayangkan bila kita tetap memelihara kebodohan karena tidak mau belajar dari warisan leluhur sendiri. Kita begitu terhipnotis atau disilaukan oleh sesuatu peradaban yang baru tumbuh, namun sesungguhnya sangatlah dangkal pengetahuan sejatinya.