Tumbuhkembang Kesadaran

Tumbuhkembang kesadaran atau mind amat sangat ditentukan oleh badan. Dalam badan atau tubuh terdapat perangkat keras atau hardware yang disebut otak. Tanpa otak, kualitas mind dalam hal ini Kesadaran tidak akan meningkat.  Bahan dasar atau Bahan pokok pembentukan alam ini, termasuk tubuh adalah Sang Maha Jiwa, maka tak pelak lagi bahwa Dia senantiasa ada.

Tumbuhkembang Kesadaran ketika tiada tubuh akan sangat terbatas. Hal ini dikarenakan tidak eksisnya otak. Ketika seseorang meninggalkan dunia, si tubuh tertinggal dan segala hal selain tubuh kasar tetap ada. Inilah yang kita sebut Roh. Jiwa yang sadar akan jati diri sendiri lah yang senantiasa mengingatkan akan tujuan kelahiran. Ya, karena sang bahan dasar ada, Dia merasakan bahwa harus kembali ke-asal. bagaikan seseorang melakukan perjalanan jauh; tetap saja rindu kampung halaman.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Pendorong Kesadaran

Ibarat seseorang yang baru berada di tempat wisata yang sangat indah, sesaat ia lupa akan kampung halaman atau tempat kelahiran. Ia sangat menikmati kunjungan wisatanya. Demikian pula saat ini, kita sedan mengunjungi suatu tempat bermain yang sangat mengasyikkan. Seluruh indrawi kita begitu menikmatinya.

Namun, suatu saat akan tetap timbul rasa kerinduan akan tempat asalnya. Sang Jiwa akan merasakan suatu kebosanan berada di tempat wisata/dunia. Inilah yang saya sebutkan Bahan dasar. Selama ini Dia tertutupi oleh awan pikiran/mind yang telah begitu menikmati kunjungan wisatanya ke dunia.

Eksistensi Pikiran

Pikiran atau mind yang terdiri dari gugusan pikiran selalu ingin eksis. Ia tidak ingin tersingkirkan dari alam benda atau dunia ini. Ia ingin selalu merasa paling penting. Inilah sebabnya tumbuhkembang kesadaran selalu dihalangi oleh si pikiran. Bila tumbuhkembang kesadaran demain menguat, dengan sendirinya si pikiran akan punah. Hal ini yang tidak diinginkannya.

Si pikiranlah yang menciptakan kenyamanan demi kenyamanan dunia untuk dinikmatinya sendiri. Inilah sebabnya ia amat sangat tidak rela bila pada akhirnya menjadi pengikut Sang Jiwa. Tiada sesuatu di alam benda ini bukan ciptaan pikiran kita demi memenuhi kenyamanan indrawi.

Ciptaan Pikiran