Homoseksual dan Lesbian

Homoseksueel dan Lesbian sesungguhnya berkaitan dengan traumatic kehidupan masa lalu. Sebagaimana dijelaskan dałam Bhagavad Gita bahwa segala memori masa lalu terbawa sampai kehidupan saat ini. Bila dalam kehidupan saat ini seseorang memiliki kelainan seksual seperti homoseksual dan lesbian sesungguhnya kita harus bisa memahami. Dalam hal ini kita yang harus bisa menggali, mengapa seseorang menderita kelainan seperti ini.

Untuk memahami hal tersebut, kita mesti mempelajari cara kerja pikiran atau mind. Selain itu kita juga mesti memahami cara alam semesta bekerja. Hubungan antara Jivatma dan Atma.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Jivatma dan Atma 

Dalam buku Bhagavad Gita: YESTERDAY, TODAY & TOMORROW dibahas tentang Jivatma dan Atma. Bila Atma adalah bagian dari kumpulan Âtma atau Purusha. Bila Purusha diibaratkan sebagai sinar matahari, maka sebercik sinar ini masuk ke dalam satu ruangan (kita anggap ruangan ini sebagai tubuh atau badan); maka inilah yang kita sebut Atma. Yang menjadi parat lagi ketika Atma ini kemudian menjadi bingung dalam mengidentifikasikan dirinya. Ia mengidentifikasikan dirinya sebagai badan, perasaan dan buat pikirannya. Alhasil, ia mengalami penderitaan. Akhirnya menjelma menjadi istilah EGO.

Inilah alasannya mengapa Atma disebut Jivatma atau Atma yang bingung dengan kesejatian dirinya. Dan Jivatma ini ketika rumah yang dihuni atau sang tubuh mati, ia meninggalkannya. Inilah sebabnya seseorang yang tubuhnya tidak berfungsi lagi disebut MENINGGAL. Jivatma meninggalkan rumah atau tubuh yang selama ini dihuni.

Sebagaimana dijelaskan oleh Guruji Anand Krishna dalam buku tersebut, Jivatma ini meninggalkan tubuhnya dengan membawa segala perasaan dan pikiran. Inilah yang disebut sebagai ROH. Dengan kata lain, ROH ini masih disebut dengan tubuh halus atau Suksma Sharira. Dengan demikian, Jivatma ini memiliki tubuh dua: Tubuh kasar dan halus.

Trauma

Bila seseorang mengalami kekerasan seks dari seorang laan Jenis dalam statu kehidupan, dan ia begitu trauma terhadap perbuatan kekerasan tersebut, ia akan memilih untuk tidak lagi mau berhubungan dengan lawan Jenis. Hal ini membuat ia mengalami penderitaan secara mental. Inilah sebabnya dalam kehidupan sekarang ia lebih suka berhubungan dengan sesama jenis.

Dan sejak kecil gejala ini sudah terlihat. Semestinya si orang tua sudah mendeteksi hal ini. Dengan demikian mungkin bisa diobati sejak dini.