Meditasi Pemula Langkah Menjadi Manusia Mandiri Dengan Kekuatan Besar

Keberanian seseorang untuk menempuh jalur spiritual adalah langkah tepat. Tepat berarti sesuai menuju kemandirian. Meditasi Pemula memahami sepenuhnya bahwa  mandiri juga berarti memiliki kemampuan untuk melangkah atau berbuat tanpa bergantung pada orang lain. Sesungguhnya memang setiap orang memiliki kekuatan untuk menjadi manusia tanpa perlu dukungan orang lain. Sayangnya, sejak kecil kita dibentuk oleh lingkungan. Terutama keluarga terdekat. Apakah manusia pasti mandiri?

Tidak juga. Memang bila dilihat dari sisi untuk berdiri dari awal atau dari kecil, kita lebih lemah daripada  hewan. Perhatikan jerapah, dan hewan lainnya. Untuk berdiri saja, mereka tidak butuh bantuan hewan laiinya. Berbeda dengan manusia. Untuk belajar berjalan, seorang anak kecil atau bayi membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan butuh alat untuk belajar berjalan; baby walker. Ya, seorang Meditasi Pemula tidak menutup diri bahwa setiap makhluk memiliki keunikan sendiri-sendiri.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Melangkah menjadi seorang Meditasi Pemula juga membuka diri untuk mengakses suatu kekuatan maha daya yang sangat besar. Kekuatan Ilahi. Adakah daya yang lebih besar dari kekuatan Nya?

Namun jangan salah artikan kekuatan seperti super hero sebagaimana pahlawan  di layar kaca. Selama ini pada umumnya kita membayangkan bahwa kekuatan dahsyat adalah kekuatan super yang bisa mengangkat atau mengalahkan orang lain. Inilah bentukan lingkungan kita. Yang saya maksudkan bahwa seorang Meditasi Pemula bisa mengakses kekuatan dahsyat adalah bila ia memahami makna bahwa Urip Iku Urip. Ya, kekuatan yang bisa memberikan kehidupan terhadap orang lain. Atau bahkan memberikan kedamaian pada sesama makhluk.

Untuk memusnahakan atau merusak adalah pekerjaan mudah. Misalnya kita membunuh semut atau yang lebih sederhana adalah memotong atau mematahkan ranting pohon. Pekerjaan mudah kan? Tetapi bisa kah kita menghidupkan semut atau menumbuhkan ranting pohon dalam waktu secepat kita merusaknya? Bahkan kita tidak juga memiliki kekkuatan untuk menumbuhkan. Yang bisa kita lakukan adalah menanam pohon. Pohon yang indah di bawah ini disebut Pohon Kehidupan dari Afrika, namun sekarang mulai punah karena ulah manusia.

Pohon Kehidupan yang mulai punah

 

Dengan kata lain, sesungguhnya kita hanya bisa merusak dan menghacurkan. Kita merasa kat untuk bebrbuat kekerasan terhadap sesama. Ini bukan kekuatan, tetapi justru kelemahan kita karena tidak mampu mengatasi setan keserakahan dalam diri. Ini bukan indikasi seorang Meditasi Pemula. Seorang yang menempuh perjalanan kedalam diri memahami musuh sejati yang ada dalam dirinya. Ia hanya fokus untuk menaklukkan musch dalam diri. Mari kita simak video di bawah ini:

 

Karena ketidakmampuan kita untuk menaklukkan nafsu keinginan yang berlebihan bisa berakibat kerusakan di atas bumi. Kerusakan sebagai akibat ketidakmampuan kita adalah bentuk kelemahan diri; bukan kekuatan dari Sang Maha Daya. Dengan kata lain yang selama ini  kita anggap kekuatan diri secara fisik sesungguhnya bentuk kelemahan diri.

Bagaimana Membangunkan Kekuatan Tanpa Batas?

Kekuatan tanpa batas hanya bisa terjadi bila kita mampu mengkorelasikan diri atau dengan kata kerennya ‘ALIGNMENT’ Ya setiap akhir pekan di tempat One Earth Retreat Center Meditasi Bogor  diselenggarakan acara bagaimana mewujudkan keselarasan pikiran, tubuh dengan Jiwa. Jiwa bukanlah roh. Silakan baca ini. Jiwa beda dengan Jiwa Individu. Jiwa individu adalah Jiwa yang terjebak dalam tubuh manusia.

Acara Setiap Akhir Pekan di One Earth Retreat Center Bogor

Kekuatan tanpa batas bukan secara fisik. Bila dikaitkan dengan fisik berarti kita masih membahas luaran manusia; dengan kata lain kita belum mampu mengakses kekuatan tanpa batas. Kekuatan tanpa batas bila dan bila tubuh dan pikiran kita selaras dengan sifat Sang Jiwa. Dalam semua tradisi warisan leluhur dan pesan baik para suci menyebutkan bahwa para nabi adalah utusan Nya. Bukan kah sebagai utusan dapat dipastikan memiliki kemampuan mengakses kekuatan Ilahi?

Adakah yang bisa melebihi kekuatan Ilahi? Bukan kah sering kita menyebut Nya sebagai Hyang Maha Besar dan Kuat?

Selama tubuh rusak karena asupan yang tidak tepat, kita tidak bisa mengakses kekuatan Nya. Bagaimana indikasi kita belum selaras dengan Dia?

Ya selama kita konsumsi segala sesuatu yang membunuh sesama. Yang saya maksudkan dengan membunuh sesama makhluk hidup adalah membunuh hewan yang sudah memiliki pikiran dan perasaan atau MIND. Bila kita memberikan asupan seperti ini, sesungguhnya   dalam perut kita ibarat kuburan bangkai. Oleh karena itu tidak mengherankan bila saat ini banyak yang sakit mental; bukan sakit Jiwa. Karena Sang Jiwa tidak pernah sakit. Selama ini ternyata belum memiliki pemahaman cukup  untuk membedakan antara pikiran dan Jiwa.

Mau bukti? Perhatikan bila kita mengkonsumsi kambing. Bukankah akan berdampak pada kenaikan nafsu syahwat? Banyak orang membicarakan hal ini. Bukan kah dengan demikian kita pemuja nafsu bukan pemuja Dia Hyang Maha Hidup?

Selaraskan tubuh, pikiran/perasaan dengan sifat Sang Jiwa, maka kita memiliki kemampuan tanpa batas. Kekuatan untuk menundukkan atau menaklukkan kehewanian dalam diri……..