Seperti yang diwartakan lewat Perjanjian Baru:

” Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” ( Perjanjian Baru, Roma 12:2 )

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

” Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini ” berarti janganlah terpengaruh oleh hipnosis massal dunia ini. Janganlah mengikuti mereka yang sudah terperangkap, malah kalau bisa bantulah mereka keluar dari perangkap.

” Tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu” inilah yang dimaksud dengan the transformation of mind, the renewal of mind. Gugusan pikiran/perasaan tidak hanya mengalami perubahan, tetapi pembaruan total. Ia mati dan bangkit kembali sebagai buddhi, budi, inteligen.

” Sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Inilah ciri khas seorang Buddha, seorang yang bisa menentukan sendiri ” manakah yang tepat bagi dirinya dan kanakah yang tidak tepat”. Dengan melakoni yang tepat dan menghindari yang tidak tepat, kita menemukan Kerajaan Allah, kita meraih ke – buddha – an di dalam diri. ( dikutip dari NeoSpiritual Hypnotherapy by Anand Krishna, www.booksindonesia.com).

Ke – buddha – an adalah istilah generik bagi kesadaran. Seseorang yang sadar akan jati dirinya tidak akan terbawa arus. Mereka memiliki keteguhan, tidak mudah tergoyahkan.

Seseorang sadar bisa hidup selaras dengan alam. Sifat keselarasan dengan alam akan menghantar seseorang lebih empati terhadap lingkungan dan sesama. Sifat alam yang senantiasa memberi dan memberi mendorong diri seseorang untuk bisa bekerja sama demi membentuk dunia lebih baik dan indah.

Selain itu, seseorang yang sadar akan jati dirinya bersifat lebih ceria dan bahagia.

Pesan Jesus yang sangat relevan dari dulu sampai sekarang. Anand Krishna mengulang sesuatu yang sudah pernah disampaikan oleh Jesus. Mungkin ada yang berpendapat, Ahhh…… ternyata tidak ada sesuatu yang baru. Anand Krishna hanya mengulang.

Bukankah Nabi Sulaiman juga pernah menyampaikan: Nothing is new under the sun. Bukankah penyakit kita dari zaman dahulu sampai sekarang tetap sama??? Iri hati, cemburu, marah, cemas, takut, dan penyakit hati yang masih sama. Semua dipengaruhi hipnosisi massal 3 ‘ta’. Tahta, wanita, dan harta. Tiga ‘ta’ inilah sumber penyakit dunia. Tiga ‘ta’ inilah sihir dunia ang mengakibatkan manusia betah di bumi. Kita lupa bahwa sejatinya kita hanya tamu di bumi.

Bumi adalah tempat untuk pembelajaran melepaskan perangkap bagi sang jiwa. Jiwa manusia adalah percikan dari Sang Jiwa Agung. Selama masih di dunia, jiwa belum bebas. Jiwa terperangkap oleh materi yang sangat halus, mind. Materi yang sangat halus ini bisa pecah berserakan jika manusia mampu menyadari jati dirinya. Hanya tamu di bumi. Benar, hanya sekedar singgah untuk minum.

Inilah peran seorang Ayur Hypnotherapist. Untuk melakukan peran ini, seorang Ayur Hypnotherapist mesti selalu mengingatkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Bagaimana mungkin bisa membantu mengingatkan orang lain jika dirinya sendiri juga terperangkap oleh dunia? Sehingga ketika seorang Praktisi Ayur Hypnotherapist sedang mefasilitasi kliennya, ia sendiri juga sedang mengobati dirinya sendiri. Ia sedang dalam proses menemukan jati dirinya. Ia sedang dalam proses berupaya. Belum usai perjalanan penemuan jati diri. Masih sedang berproses.