Teknik Manajemen Stres : Beban Stres Optimal Dibutuhkan Bagi Pekerja Kantor, Stres Berlebih Menurunkan Produktivitas

Tidak ada satu pun orang yang bekerja di kantor tidak merasakan stres. Sebagaimana saya pernah tuliskan di sini, tingkat stres mesti dilaga optimal sehingga produktivitas meningkat. Api bisa mentale karena ada gesekan, sehingga bisa untuk penerangan dan masak. Tetapi bila berlebihan akan merusak serta memusnahkan. Oleh karena itu, Teknik Manajemen Stres untuk mengelola stres pada tingkat optimal amat dibutuhkan.

Dengan memahami kondisi dan situasi di atas, saya pernah membaca ada suatu kantor memperbolehkan pekerjaan kantor tidur sebentar. Dengan cara ini, ternyata produktivitas pekerja kantor membaik. Dengan terjadinya peningkatan stres terkait dengan bertambahnya sinaps pada otak kita. Tidak dapat dinafikan bahwa para pekerjaan kantor tidak akan mengalami emosi yang naik atau pun turun. Bekerja dengan orang lain akan sangat mempengaruhi tingkat emosi kita. Semakin banyak berinteraksi dengan orang lain, semakin bertambah sinapsis yang terbentuk. Dengan tidur sesaat bisa memangkas sinapsis, sehingga membuat seseorang lebih segar.

Semakin bertumuhkembang sinapsis semakin cara pikir seseorang menurun tingkat kejerniahannya. Dengan demikian, keputusan yang diambil tidak semakin baik. Ada pepatah: JANGAN AMBIL KEPUTUSAN SAAT EMOSI TIDAK STABIL.

Anand Ashram sudah me-praktikan bagaimana Teknik Manajemen Stres yang tepat demi terjadinya peningkatan kualitas pekerja kantor yang bagus. Mengajar Tanpa Dihajar Stres (MTDS) telah diberikan bagi para guru dan orang tua murid. Bagi pekerja kantor diberi nama Berkarya Tanpa Beban Stres (BTBS). Tujuannya agar memahami bahwa tingkat stres optimal dibutuhkan, namun jika berlebihan bisa dikelola melalui beberapa teknik meditasi yang tepat.

Buku panduan untuk memahami bagaimana stres terjadi serta bagaimana cara mengelolanya sehingga tidak menjadi beban bagi para pekerjaan kantor bisa dipelajari dalam buku ini. Memang bisa dilakukan sendiri di rumah, namun demikian dari pengalaman saya, akan sangat efektif bila latihan bersama.

Membaca buku Self Empowerment (SE) Karya Anand Krishna, bisa membuat kita sadar hubungan antara: napas, detak jantung, serta denyut otak. Semakin pendek napas kita berarti semakin cepat, maka pikiran kita semakin kacau. Pada sampel buku tersebut tertera sudah ada ribuan guru mengikuti program tersebut. Buku yang sama juga digunakan bagi pekerjaan kantoran dengan tema Berkarya Tanpa Beban Stres (BTBS)

Teknik Manajemen Stres : Teknik Pengelolaan Stres Sederhana, Bahkan Amat Mudah……

Ada beberapa teknik yang diberikan bagi para pekerjaan kantoran yang sudah pernah mengikutinya. Yang paling sederhana disebut Teknik Rileksasi Kilat. Teknik ini amat sangat efektif bila kita sedang mengalami stres bila harus mengambil keputusan dalam waktu singkat.

Namun penyakit pikiran manusia dari dulu sampai era modern tetaplah sama. Semakin sederhana teknik pengelolaan stres semakin tidak dianggap. Pikiran kita telah terkondisi bahwa semakin rumit teknik atau cara mengatasi stres semakin berguna. Cara pikir yang absurd. Dengan demikian sesungguhnya masalah yang terjadi adalah bagaimana kita mengubah cara atau pola pikir yang sudah terkondisi sangat lama, Bahkan telah mengkarat berat.

Dan realitanya buku di atas sangat bermanfaat juga untuk membersihkan karat pikiran kita. Secara filosofis, teknik yang diberikan atau dijarkan sesungguhnya untuk membersihkan atau cleansing emosi yang terpendam lama dalam memori kita. Ternyata segala pikiran, ucapan serta perbuatan yang kita lakukan secara alami terekam atau tersimpan dalam memori kita. Ini yang membuat seseorang seakan beban pikirannya banyak. Dan ajaibnya kebijakan alam, sinapsis yang terbentuk juga bisa dihilangkan atau diputus dengan cara rileksasi sekejap.

Ijinkan saya berbagi pengalaman seorang teman. Cerita ini sudah lama sekali, tetapi begitu berkesan dalam pikiran saya. Suatu ketika ada acara Open House di One Earth Retreat Centre Ciawi, Bogor. Teman ini mengalami gangguan kulit, rasa gala yang cukup mengganggu. Ia sudah konsultasi dengan beberapa dokter kulit, berbagai obat sudah digunakan, namun tidak juga sembuh.

Ia datang pada Open House tersebut, kemudian mengikuti latihan perkenalan, Emotional Culturing. Ajaib… sekali latihan hilang rasa fatal pada kulit yang selama ini sulit tersembuhkan. Kemungkinan besar ada keterkaitan dengan timbunan emosi, dan ketika melakukan latihan tersebut, terjadi proses pembersihan atau cleansing. Setelah pengalaman terrsebut, ia melanjutkan dengan latihan Ananda’s Neo Self Empowerment (NSE) di Ayurveda, Bali.

Walaupun latihan sendiri bisa dilakukan di rumah, namun saya sarankan mengikuti latihan di tempat yang tepat, Anand Ashram. Dengan melakukan latihan bersama, manfaat yang akan didapatkan berkali lipat. Setiap orang yang mengikuti memperoleh manfaat sebanyak peserta latihan.

Dengan melakukan latihan yang rutin, emosi kita semakin terkendali. Dan efek sampingnya adalah kesehatan yang terjaga. Karena terbukti latihan meditasi dan Yoga secara rutin meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas kita.