Mengapa saya katakan mereka beruntung karena bukan Islam? Jika mereka Islam, pasti yang diberikan hanya 2,5 persen sesuatu aturan dalam Islam. Islam yang difahami sekarang adalah suatu lembaga bukan sifat. Orang-orang kaya seperti Bill Gates dan istrinya sepakat untuk menyumbangkan setengah dari harta bersih yang dimilikinya , $67 miliar. untk kepentingan amal. Warren Buffet melakukan tindakan lebih gila lagi, 99% hartanya akan disumbangkan pada yayasan amal.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, CEO Oracle Larry Ellison, dan sutradara sekaligus produser terkenal George Lucas juga melakukan hal sama, menyumbangkan kekayaannya untk kepentingan amal. Jacky Chan pun menyatakan hal yang sama. Prinsipnya karena anaknya telah mampu mencari uang sendiri. Ia lebih senang meninggalkan ilmu daripada uang.

Ini deretan orang kaya yang dengan suka rela meninggalkan kekayaannya untuk yayasan amal: Miliuner lain yang memiliki Duty-Free Shoppers Group, Chuck Feeney.Si cantik Sara Blakely yang merupakan wanita termuda paling kaya, juga berkomitmen untuk memberikan seluruh hartanya kepada yang membutuhkan dan untuk kemanusiaan. Nigella Lawson dan Walikota New York, Michael Bloomberg juga memutuskan tidak akan memberikan harta kekayaannya kepada sang anak.

Herannya tidak satupun raja minyak yang menyatakan demikian. Namun sesungguhnya tidak juga mengherankan. Para raja minyak dari Timur Tengah adalah Islam sejati, tetapi bukan islam. Islam sejati adalah pemeluk kelembagaan karena Islam (disini adalah ‘I’ huruf kapital) yang berarti lembaga. Mengapa demikian?

Karena ini:

klo bukan orang Islam ya..begitu, kalo dalam Islam itu ada hak-hak waris yang wajib, wajib, wajib, dilaksanakan, seperti hak waris untuk ibu, bapak, istri, suami, anak, keponakan, paman, bibi, dll yang sesuai dengan kondisinya. dan memang ilmu tentang waris ini sebagaimana diramalkan Rasullulah akan hilang, dan ini terbukti dengan pemberitaan di atas…”

Inilah cara berpikir dari golongan yang menganut Islam. Para penganut faham islam (huruf ‘i’ kecil) lebih senang melakoni sifat keislaman, rahmattan lil alamin.

Jika menganut faham Islam, maka kekayaannya hanya untuk keluarga sendiri. Sebaliknya, para orang kaya tersebut di atas lebih menyukai islam sebagai sifat, rahmaatan lil alamin. Para orang kaya berprinsip selaras dengan Baginda Rasulullah SAW, kehadirannya di dunia untuk mengumpulkan harta benda yang mereka sadari bahwa itu bukan miliki asli mereka.

Mereka sadar bahwa yang mereka peroleh semata karena kemurahan Ilahi. Oleh karenanya, mereka lebih bahagia jika yang mereka peroleh bisa memberikan berkah bagi sesama. Inilah islam. Sifat yang membrikan rahmat atau berkah bagi sesama.

Mereka bukan Islam… Namun mereka memahami makna islam warisan suci Baginda Rasulullah SAW. Karena mereka melakukan tindakan untuk mewujudkan visi Baginda Rasulullah SAW.

Perhatikan kata Jacky Chan. Ia lebih senang menyumbangkan harta kekayaannya pada yayasan kemanusiaan. Keberhasilannya adalah mendidik anak yang memiliki kemampuan untuk mencetak duit. Ia mengajari anaknya memancing, tidak memeberikan ikan pada sang anak. Luar biasanya, si anak juga sadar tidak menuntut warisannya. Karena anaknya bukan Islam, tetapi islam…