Banyak orang yang sedang dalam kondisi mabok berpacaran mengaharapkan akhir dari percintaan mereka adalah ketika pada pelaminan. Namun kenyataannya menyatakan hal yang berbeda. Kita seringkali lupa bahwa ketika berpacaran yang tampak yang baik-baik saja. Sehingga banyak kata-kata manis terucapkan ketika masih berpacaran.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Hal ini terjadi karena saat berpacaran ke dua sejoli jarang bertemu sehingga yang muncul rasa rindu. Namun ketika setiap hari bertemu, rasa bosan pun timbul. Kita lupa akan kata bijak di bawah ini:
Semestinya cinta tidak berakhir dengan perkawinan,
malah perkawinan semestinya mekar menjadi
persahabatan yang penuh cinta.
(Live – Love – Laugh by Anand Krishna)
Rasa persahabatan yang penuh dengan cinta pada sepasang sejoli setelah perkawinan mesti diciptakan. Menciptakan suasana sebagai antar dua orang sahabat yang menempuh bahtera rumah tangga bisa terjadi jika dan jika ke dua orang tersebut memiliki kesepakatan dan pengertian.
Tiada sesuatu yang kebetulan di atas muka bumi ini. Semuanya kejadian bisa terwujud karena ada rancangan Keberadaan Yang Maha Agung. Demikian pula terjadinya pertemuan dan kemudian di akhiri pada upacara yang sah sebagaimana diakui oleh lembaga yang dipercaya masyarakat.
Kodrat manusia berpasang-pasangan. Jika terjadi seorang wanita atau pria masih menginginkan pria atau wanita selain yang sudah dimilikinya saat ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Di luar dari hukum alam. Sesuatu kejadian yang tidak lagi selaras dengan hukum alam berarti bertentangan dengan hukum alam.
Suatu persahabatan yang dipenuhi cinta kasih berarti tidak lagi memntingkan diri sendiri. Dalam dunia hubungan cinta atau kasih ada tiga tahapan yang pada umumnya terjadi.
Tahap pertama adalah kontak mata atau melihat pada penampilan luar. Timbul rasa suka. Rasa suka karena tampilan luar berarti masih di dasari oleh keinginan atau nafsu syahwat. Pada tahap ini biasanya ke dua belah pihak merasa ingin menang sendiri. Banyak kejadian membuktikan bahwa perkosaan terjadi pada tahap ini. Pendek kata: ‘Pokok e diriku senang’ Perkara pasanganya tidak merasakan kepuasan bathin, bukan urusan dirinya.
Tahap ke dua dari proses percintaan adalah saling membutuhkan. Jika yang satu memberikan perhatian, ia juga harapkan pasanganya memberikan perhatian yang sama. Inilah cinta. Saling meminta, belum saling memberi.
Tahap terakhir dari percintaan adalah saling berbagi. Ke dua pihak merasa bahagia jika bisa saling berbagi kebahagiaan. Inilah kasih. Kita ingat akan pepatah:
Loving is Caring and Sharing….
Mengasihi pasangannya dengan penuh cinta berarti memperhatikan dan berbagi. Banyak pengalaman membuktikan bahwa persahabatan sejati terjadi ketika seseorang bersedia mengorbankan kepentingannya demi sahabatnya. Inilah persahabatan penuh cinta.
Dalam mengarungi kehidupan rumah tanggapun seharusnya demikian sifatnya. Lebih mengutamakan kebahagiaan sahabatnya daripada kepentingan diri sendiri. Jika dalam hubungan percintaan antara suami istri ke dua pihak bisa menciptakan keadaan demikian, hubungan seksual antara ke duanya akan menjadi sesuatu yang indah dan agung..
Hubungan pasangan rumah tangga seringkali berakhir bagaikan kapal pecah karena dalam kehidupannya berumah tangga masih mementingkan diri sendiri. Ke duanya masih beranggapan bahwa dirinya paling hebat dan selalu minta diperatkan. Masih saja pada tahap satu dan dua………