Kisah nyata yang mungkin saja dialami oleh siapa saja.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Ia seorang wanita keturunan Aceh. Sejak kecil ia hidup dilingkungan keluarga beragama Islam yang ketat dan boleh dikatakan fundamental. Sejak kecil ia hanya kenal dengan lingkungan dengan nuansa Islami. Sekolah juga bernuansakan muslimah. Dari kalangan pengguna pakaian muslim, ia sudah mengenakan jilbab sejak sekolah menengah pertama. Hingga ia berkeluarga dengan seorang pria yang satu agama, ia sangat taat mengenakan jilbab.
Namun, ia tidak seperti saudara yang lainnya. Ia memiliki pandangan terbuka terhadap agama lain. Ia selalu bertanya, ada apa dengan dirinya. Ketika berkumpul dengan yang sama agama, ia nyaman. Sama sekali tidak masalah. Yang ia sangat tidak sukai adalah ketika ia diajak untuk membicarakan keburukan agama lainnya. Ia sama sekal tidak merasa nyaman. Ia merasa lebih baik menyingkir dan menyendiri daripada bergosip keburukan agama lain.
Ketika ia mulai dewasa dan bekerja di lingkungan yang terdiri dari berbagai agama, ia merasa nyaman. Ia memiliki wawasan terbuka dan tidak fanatik terhadap agama lainnya. Ia sendiri juga heran dengan keadaan dirinya. Ia tidak bisa membenci sebagaimana sauadara atau temannya membenci agama lainnya. Bahkan suat ketika, ia merasa sangat tidak nyaman ketika melihat wanita yang berjilbab begitu membenci dosennya yang kebetulan seorang keturunan China. Si mahasiswi wanita tersebut seakan begitu najis bersalaman dengan dosen yang beragama Budha.
Ia merasa heran dengan dirinya. Karena ia merasa sangat akrab ketika melihat patung Budha dan patung lainnya. Ia sangat nyaman mengenakan gelang kristal. Padahal jika ia mengikuti ajaran guru agamanya, ia bisa di cap musyrik. Tetapi ia tidak peduli. Baginya, kebenaranku bagiku, dan kebenaranmu bagimu. Yang penting apa yang dilakukan tidak merugikan orang lain.
Satu hal yang ia sangat tidak sukai. Yaitu saat berkumpul dengan keluarga. Dapat dipastikan semua orang akan mencerca yang ia lakukan. Ia tidak suka membalas. Namun sering emosinya naik ketika keluarganya sudah mencampuri terlalu alam masalah pribadinya. Beruntung ia kenal suatu tempat dimana ada latihan yang disebut Jibris.
Ia sendiri secara tidak sengaja diajak seorang teman untuk membeli gelang kristal. Ketika di tempat tersebut, tidak saja menjual gelang atau pernak pernik kristal tetapi juga banyak patung dijumpainya. Tempat tersebut juga menyediakan terapi a la India. Ayurveda namanya. Ia merasa begitu nyaman berada ditempat tersebut. Di tempat itulah ia pertama sekali diperkenalkan latihan meditasi yang disebut Jibris. Latihan ini berupa ocehan tanpa makna. Ia merasakan kelegaan dan tidak ingin becara setelah melakukan latihan ini. Wah, latihan ini cocok banget dilakukan sebelum bertemu dengan keluarga besar yang sering usil dengan kesukaannya terhadap gelang kristal dan seringnya bergaul dengan teman non muslimah.
Akhirnya menjadi suatu kebiasaan baginya, sebelum bertemu dengan keluarga besarnya, ia melakukan latihan Jibris. Hasilnya tidak jelek. Ketika beberapa saudaranya mulai menyinggung kesenangannya terhadap gelang atau kalung kristal, ia bisa dengan lebih sabar dan bijak menanggapinya. Ia menanggapi dengan tidak ber emosi tinggi.
Setelah beberapa kali ia mengunjungi tempat latihan Jibris. Ia ketagihan membeli kristal dan mulailah ia bertanya, mengapa dorongan ke arah spiritual begitu kuat dalam dirinya? Untungnya, ia bersuamikan seorang pria muslim yang cukup moderat sehingga tidak merasa keberatan ketika ia sering berkunjung ke toko kristal serta patung tersebut.
Sampai suatu ketika kejadian itu membukakan hijab, siapa sesungguhnya dirinya.
Siang itu, seperti biasa ia berkunjung ke toko tempat latihan Jibris dilakukan. Karena sudah menjadi kebiasaan sebelum ketemu keluarga besar, ia ber Jibris ria, ia pun melakukan latihan. Hanya saja ia sudah merasakan firasat bahwa akan terjadi sesuatu pada dirinya. Ia merasakan suatu keanehan dalam dirinya. Tetapi ia tidak mau peduli.
Ketika latihan sedang berlangsung, ia merasakan mual dan ingin muntah. Si fasilitator pun bingung. Dengan terburu – buru mengambil waskom untuk tempat muntahan si wanita berjilbab tersebut. Akhirnya, si wanita pun berhasil memuntahkan cairan dari dalam perutnya. Setelah merasa lega, ia berbaring untuk relaksasi. Saat relaksasi itulah ia mengalami Past Life regression. Ia melihat dalam alam relaksasi tersebut. Ia melihat dirinya pernah hidup sebagai orang Eropa, seorang Jawa, dan yang sangat mengagetkan ia melihat dalam kehidupan terdahulu sebagai seorang biku. Biku adalah biarawan agama Budha. Suatu pengalaman yang menakjubkan. Dan pengalaman ini telah menjawab pertanyaan yang selama ini menghantuinya. Mengapa ia begitu menyukai dunia spiritual.
Saat latihan terjadi, kesadarannya dibawa kearah kehidupan masa lalu. Ia baru percaya bahwa sesungguhnya manusia telah berulang kali lahir. Pengalaman ang tidak disengaja ini membuatnya percaya bahwa kelahiran kembali sesungguhnya benar adanya. Inilah sebabnya ia tidak bisa begitu fanatik terhadap agama lain. Ternyata, ia pernah hidup sebagai biku, agama Budha. Mungkin saja, ia pernah beragama hindu atau kristen di kehidupan dahulu. Ia memiliki banya referensi di alam bawah sadarnya. Inilah bukti bahwa otak kita menyimpan file memori kehidupan masa lalu. Itulah kebesaran dan keagungan Tuhan.
Sekarang tergantung dirinya, apakah akan berhenti dan harus lahir lagi untuk mengulangi pengalaman yang sama? Atau ia berani melawan conditioning sekitarnya, melanjutkan perjalanan spiritual. Jika tidak, dapat dipastikan saat meninggal, ia akan mengalami penyesalan sangat dalam. Dan mesti lahir lagi untuk menebus kesalahannya. Inilah mekanisme alam.
Otak kita adalah super komputer yang mampu menyimpan file kehidupan masa lalu. Dan setiap orang dimungkinkan mengalami past life regression. Kita tidak bisa membayangkan sesuatu yang belum pernah kita lihat. Jadi apa yang dilihat si wanita tersebut adalah suatu hal yan pernah dilihat dan disimpan di file memorinya…..
Walahualam. Ini pengalaman pribadi. Jika anda tidak percaya juga tidak merugikan tulisan ini. Sekarang pikirkan, apa dan siapa yang mendorong anda mengunjungi dan membaca tulisan ini. The invisible hand…… Siapa Dia? Adakah suatu daun bisa bergerak tanpa