Itulah kisah sepasang suami istri yang sudah menjalani masa pensiun. Kisah nyata ini saya peroleh dari seorang terapist Ayurvedic. Ia bekerja sebagai terapist berlokasi di sebuah ruko pertokoan Lotte Mart di Jalan Fatmawati, dahulunya DBest.

Toko tersebut bernama L’Ayuveda. Suatu toko yang menjual kristal dan juga terdapat beberapa therapy, seperti: Reiki, pijat Abyangga, Shirodara, dan lain-lain. Semuanya mengacu pada cara pengobatan kuno yang sudah dikembangkan ribuan tahun yang lalu. Cara pengobatan dari peradaban hindu di India.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Ayurveda berasal dari bahasa Sanskrit. Ayur berarti hidup dan veda adalah ilmu, jadi pengetahuan tentang ilmu kehidupan. Semua pengobatan yang dilakukan dengan cara ayurveda melalui pendekatan pengetahuan tentang 5 elemen dasar yang membentuk tubuh manusia, yaitu: air, api, udara, tanah, dan ruang.

Kembali ke kisah sepasang suami isteri di atas. Mereka berdua sudah hidup dengan rukun dan tenteram. Setelah sang suami pensiun, ternyata si istri di vonis menderita kanker otak. Keadaan sang istri cukup memprihatinkan. Mulut sudah tidak lagi bisa berbicara, tangan sebelah kiri tidak lagi dapat digerakkan. Jalannya juga sudah sulit. Mereka telah berobat dengan berbagai cara. Dan akhirnya, dari internet, mereka mendapatkan alamat therapy L’Ayurveda di Fatmawati.

Oleh pihak Ayurveda, mereka disarankan mengikuti pengobatan Shirodhara dikombinasi dengan Reiki, Neo Zen Reiki. Setelah 5 atau 6 kali ternyata menghasilkan kemajuan yang menakjubkan. Si istri sudah bisa bicara dan tangan yang semual tidak dapat digerakkan sekarang sudah bisa bergerak. Suatu keajaiban, karena menurut keterangan seorang penyembuh yang kebetulan datang dan bertemu dengan si suami, bila seseorang sudah di vonis kanker otak, tidak lagi mungkin disembuhkan.

Nah, yang lucu adalah si suami sekarang malahan kerepotan. Dulu ketika si istri masih sakit dan tidak bisa bicara, diajak ke sana kemari tidak komplain. Sekarang, giliran sudah dapat berbicara selalu saja membantah pada suaminya. Suatu dilema terjadi.

Sepertinya, saat si istri tidak bisa berbicara, ia patuh dengan terpaksa. Ia memendam emosi yang sangat dalam. Sekarang saat sudah bicara, ia bisa mengeluarkan emosi yang selama ini terpendam. Gantian sang suami yang stres menghadapi istrinya. Dan si suami pun terpaksa di terapi stres di tempat yang sama.

Ahhh…. lucunya kehidupan…….