Perbuatan Pikiran
Kita pikir/anggap tidak ada akibat buruk dari Perbuatan Pikiran. Selama ini kita anggap bahwa apa yang kita pikirkan bukan merupakan suatu perbuatan. Karena setiap perbuatan tentu menimbulkan akibat. Pikiran merupakan getaran yang tentu akan memberikan pengaruh.
Dalam buku Bhagavad Gita by Anand Krishna dituliskan sebagai berikut:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Ada kalanya kita tidak peduli terhadap pikiran-pikiran dan perasaan-perasaanjahat. Namun, ketidakpedulian kita tidak membebaskan kita dari konsekuensinya.
Pengaruh paling nyata dan dekat adalah tubuh kita. Setiap pikiran akan berpengaruh atau berdampak pada perubahan emosi atau rasa dalam diri kita. Emosi buruk akan memberikan akibat pada perubahan detak jantung yang selanjutnya tentu berpengaruh pada kinerja seluruh organ dalam tubuh kita.
Efek Perbuatan Pikiran
Ketika pikiran melakukan perbuatannya, yaitu aktivitas pikiran baik/mulia, maka getaran baik pun akan membuat emosi nyaman dan tenang sehingga organ dalam memberikan kinerja yang normal. Hal ini akan memberikan pengaruh baik/positip bukan saja kerja limpa, ginjal, dan lainnya, tetapi juga setiap sel dalam tubuh kita tumbuhkembang dengan baik.
Sebaliknya, bila pikiran kita beraktivitas didasari iri hati, dengki, marah-marah dan juga keserkahan, dapat dipastikan memberikan pengaruh buruk pada tubuh. Detak jantung semakin cepat yang selanjutnya mempengaruhi daya dorong pada kelancaran aliran darah.
Tiada Dunia Lain
Sesungguhnya kita semua memiliki dunia masing-masing. Kita tidak bisa dipengaruhi oleh orang lain selain kita membuka diri untuk dipengaruhi. Hal ini sangat mudah terjadi ketika kita mengikuti segala sesuatu yang dikatakan atau meng-iyakan pada yang dikatakan oleh lana bicara kita. Perlu disadari bahwa ketika kita dalam pembicaraan obyek yang sama dengan lawan bicara, pada frekuensi sama. Hal ini disebabkan karena kita memiliki perangkat keras/hardware yaitu otak. Otak adalah alat untuk mengatur kesamaan frekuensi antar kita.
Bila kita tidak melakukan komunikasi dengan orang lain, kita dalam keadaan penjelajahan di alam dunia pikiran kita sendiri. Semakin kita masuk ke dalam diri, kita semakin jauh dari pengaruh getaran pikiran sesama kita. Kita membangun pertahanan bagi diri kita sendiri.
Pada dasarnya tiada dunia lain kecuali dunia ikiran kita sendiri.