Jiahhhh.. pasti banyak yang kebakaran jenggot dan ingin segera mencerca dan mencaci. Saat kita mencaci, sesungguhnya kita sedang mengumbar nafsu kita sendiri. Kitalah budak nafsu. Kita bukan lagi hamba Tuhan yang penuh kasih di hati. Apakah begitu cepat kita bereaksi terhadap yang kita sendiri belum faham? Mungkin juga demikian. Karena orang yang sudah faham akan menggunakan akal yang diberikan Tuhan untuk memilah….
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Sesungguhnya dengan mengumbar amarah dan nafsu kebencian, kita sedang melukai diri sendiri dan melukai zat ilahiah yang ada dalam setiap manusia. Inilah kondisioning kita semua. Tidak menyadari potensi ilahiah yang ada dalam diri sendiri sehingga kita merusak sifat ilahiah sendiri. Jadilah diri kita budak nafsu. Tubuh kita terdiri dari 70 persen air. Sebagaimana hasil penelitian Masaru Emoto, air memiliki daya rekam tinggi untuk menyerap informasi. Jika informasi buruk yang kita sebarkan maka tubuh kita sendiri dulu yang akan mengalami kerusakan. Baru orang lain mengalami kerugian. Dengan membuat perusakan terhadap diri sendiri maka kita tidak lagi mencintai badan sendiri. Berarti tidak lagi mencintai Tuhan pencipta kita semua.
Nabi memiliki sifat kenabian. Sifat kenabian inilah yang menjadikan beliau seorang insan pilihan. Para nabi dan para suci tidak pernah memproklamirkan diri atau mengangkat diri sendiri sebagai nabi. Beliau menjadi nabi karena sifat dan perilaku kenabian beliau. Inti dari sifat kenabian sama dengan intisari agama:
-kasihilah sesamamu
-cintailah semua makhluk ciptaan tuhan
-janganlah menghina
-janganlah menyakiti sesamamu
Dengan melakoni sifat-sifat kenabian ini beliau memberikan suri tauladan sehingga menjadikan rahmat bagi alam semesta. Nabi Isa dengan kemukjizatan beliau. Kemampuan untuk menyembuhkan yang dilakukan oleh nabi isa pun beliau kaitkan dengan keyakinan mereka yang disembuhkan. Inilah kebesaran seorang nabi. Senantiasa mengajarkan keyakinan pada setiap setiap insan. Selalu mengajak dan memberitahu bahwa setiap insan memiliki potensi keilahian atau kenabian. Baginda rasul mengajarkan kebajikan untuk kita semua melalui tuntunan Alquran. Jika tuntunan kebajikan yang menyebarkan rahmat bagi lingkungan dan semesta, maka kita bisa mengikuti sifat kenabian beliau. Inilah yang dimaksudkan setiap insan berpotensi jadi nabi.
Setiap insan berpotensi jadi nabi. Asalkan mau berupaya. Jawaban bahwa: “Itukan nabi!!” Inilah kondisi kita, malas berupaya. Berbuat kebajikan perlu upaya. Berbuat kejahatan tidak perlu upaya. Kenapa demikian? Sangat mudah mencari musuh. Sangat sulit mencari teman sejati.
Berbuat kebajikan bukan untuk menguntungkan siapapun. Hanya semata untuk keuntungan kebaikan jiwa sendiri. Janganlah berpretensi bisa memperbaiki orang lain. Cukuplah sudah, dunia ini tambah rusak karena setiap orang merasa diri paling baik sehingga selalu melihat ke luar diri. Tidak sadar bahwa kita sendiri sesungguhnya yang perlu diperbaiki.
Dunia menjadi indah jika jiwa kita sendiri indah terlebih dahulu. Dunia kacau karena sumber kekacauan adalah diri sendiri. Para nabi baik karena yang dilakoni adalah perbaikan diri sendiri dahulu. Dan hebatnya beliau-beliau hanya menyampaikan berita kebajikan.
Mari melakoni sifat kenabian untuk jadi nabi bagi diri sendiri. Janganlah menganggap nabi itu perlu disembah. Karena otak kita yang butek, begitu mendengar seseorang mengaku nabi langsung marah.
Jadilah nabi bagi diri sendiri. Tidak perlu mengaku nabi kemudian minta dihargai. Jelas ini bukan perilaku para nabi dan para suci. Ini bentuk arogansi. Dan ini tidak sejalan dengan 4 intisari agama yang hasil akhirnya adalah rahmattan lil alamnin..
salam membangun kebajikan dalam diri. inilah sifat kenabian…