Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan berorientasi pada hasil, ia akan banyak membuang energi. Selain itu, pada akhirnya kesedihan atau kekecewaanlah yang akan dialaminya. Tanpa sadar sesungguhnya ia sedang menciptakan penderitaan. Tidak mudah untuk kita berorientasi pada proses.
Manfaat selalu fokus pada proses adalah kita melakukan pekerjaan dengan penuh semangat. Kita melibatkan pikiran, semangat serta tubuh. Kita saat itu berada di alam kekinian. Pikiran kita berada di saat ini. Ketika kita melakukan sesuatu fokus pada apa yang kita sedang lakukan, tanpa sadar kita lepas dari kekecewaan atau kesedihan atas peristiwa yang sudah berlalu. Kita move on .
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Yang perlu kita sadari bahwa ketika berada di saat ini, kita memiliki energi alam. Karena energi alam tidak bisa tidak eksis hanya di saat ini. Inilah sebabnya kita memiliki energi lebih ketika kita melibatkan Jiwa dan raga. Jiwa adalah energi alam. Pikiran terbuka untuk me-akses energi semesta. Ketika kita berada dalam emosi kesedihan atau kekecewaan, kita sedang melakukan blocking terhadap aliran energi alam semesta.
Dalam buku Bhagavad Gita yang diulas oleh Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com, disebutkan bahwa suka duka adalah hasil dari suatu perbuatan ketika membandingkan dengan kriteria yang diharapkan.
‘ Krishna sangat praktis, Ia tahu bahwa selama pikiran kita berada pada hasil, selama itu pula kita tidak melibatkan Jiwa dan raga kita sepenuhnya untuk menjalankan tugas kita. Oleh karena itu, anjurannya, ” Anggaplah sama suka dan duka, kemenangan dan kekalahan, keberhasilan dan kegagalan.”
Demikian kita akan membebaskan pikiran kita dari rasa khawatir, kegelisahan, dan rasa cemas. Dan usaha yang dijalankan tanpa kecemasan, kekhawatiran, atau kegelisahan akan selalu membawa hasil yang baik. Begitu simple, begitu sederhana. ‘
So, ketika kita kita hanya memikirkan hasil dari perbuatan yang kita lakukan pada saat ini artinya kita sedang kehilangan energi untuk melakukan proses dari yang sedang kita lakukan. Kita melakukan tanpa melibatkan Jiwa dan raga. Dengan kata lain kita tidak hidup dalam kekinian.
Tidak mengherankan bila kita sedang melakukan pekerjaan tetapi kita kehilangan semangat atau energi pada yang kita sedang kerjakan. Hal ini terjadi karena kita tidak selaras dengan sifat alam. Sifat alam selalu berkembang. Bila kita tidak berkembang berarti kita stagnant di suatu keadaan. Keadaan seperti ini tidak berbeda dengan orang mati.
Seseorang dikatakan mati bila ia tidak move on dari kondisi tertentu. Banyak orang rindu pada kejayaan masa lalu. Tampaknya ia begitu mengagumi masa lalu. Tanpa sadar sesungguhnya ia sedang masuk ke alam kematian. Masa lalu adalah suatu pelajaran untuk menghadapi masa kini. Keadaan kita senantiasa berkembang. Inilah sifat alam yang tidak diam atau stagnant.