Dunia eksis
Dunia eksis karena banyak orang belum kenal makna kebahagiaan. Bahkan bisa saya mataran bahwa panggung sandiwara dunia ini tetap ada karena rasa kemenderitaan orang. Bila orang surah merasakan kebahagiaan, tiada lagi cerita di panggung dunia ini. Pernahkan kita berpikir bahwa bila saat Romeo dan Juliet bertemu kemudian hidup bahagia, ada film atau sandiwara tentang mereka? Jelas tidak… Karena ada cerita tentang penderitaan mereka, maka bisa memancing emosi orang sehingga film tersebut menarik untuk ditonton.
Semua benda di sekitar kita terwujud karena kita mengejar kebahagiaan. Dengan kata lain, sesungguhnya rasa ketidaknyamanan karena menderita, maka tercipta benda. Selain benda, hidup yang dianggap penuh penderitaan bisa membuat dunia eksisi. Bila tidak ada orang serkah kekuasaan, maka dunia media sosial tidak menarik. Ini semua membuktikan bahwa orang sedang sakit.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Karena kurang nyaman dengan udara panas, maka orang membuat atau menciptakan AC. Dahulu orang hidup di dalam goa, karena kurang nyaman, maka kemudian diciptakan rumah. Dengan kata lain, sesungguhnya rumah adalah goa modern. Demikian juga kasur berkembang karena alasan penderitaan pada awalnya.
Kiamat
Sampai sekarang saya tidak bisa percaya bila dunia atau alam semesta ini akan kiamat. Dunia tempat kita berada saat ini bisa kiamat atau punah oleh dua hal. Pertama, bila orang menjadi sadar dan bahagia. Maka banyak orang hanya bisa duduk diam sambil tersenyum-senyum, maka tidak ada cerita perang dan konflik serta pabrik. Dan dunia tiada perekat lagi untuk eksis. Dengan kata lain, dunia tetap ada bila keserakahan masih terus ada. Yang ke dua adalah bila orang jahat semua sehingga terjadi perang kemudian kehancuran alam ini terjadi. So, selama masih ada orang yang serakah, dunia eksis terus.
Cerita tentang kiamat baru banyak dibicarakan sejak ada kepercayaanb tau keyakinan yang dilembagakan. Dan ini digunakan oleh sekelompok atau segolongan orang untuk memperbudak orang lain. Dasar dari keinginan untuk memperbudak juga semata keserakahan kekuasaan. Kita bisa baca dari cerita masa lalu. Benang merahnya satu, keserakahan terhadap 3 ‘ta’. Cerita panggung terus berlangsung karena ini.
Mari kita tonton video di bawah ini untuk menemukan satu-satunya jalan menuju sumber kebahagiaan: