Anak Manusia

Hanya seorang Jesus yang sering menyebutkan bahwa kita anak manusia. Menurut pemahaman saya, mengana disebut sebagai anak manusia adalah karena sesungguhnya kita lahir untuk menjadi manusia. Kita belum manusia. Dengan kata lain, kita sedang tumbuh kembang untuk menjadi manusia. Seorang dikatakan manusia bila dalam dirinya ada kemanusiaan. Sifat rasa kemanusiaan.

Arti manusia yang terdiri dari dua kata: ‘Manas‘ dan ‘Isya‘. Silakan baca ini untuk artinya.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sifat Kemanusiaan

Sesungguhnya bila kita mau mengamati, seorang anak kecil belum kenal rasa kasih. Mari kita perhatikan dan renungkan.

Ketika seorang ibu baru pulang dari kantor sebagai upaya mencari nafkah untuk menghidupi anaknya, begitu tiba di rumah telah disambut si anak yang mitna ini dan itu. Si anak tidak mau tahu bahwa ibunya sangatlah lelah. Dalam hal lain pun demikian. Sang ibu sedang makan, si anak menyelak minta ini dan itu. Si anak belum tahu apa yang disebut dengan kasih. Si anak hanya minta diperhatikan dan minta semua permintaannya dipenuhi. Dan bila mengacu pada sifat ini, benarkah kita masih seorang anak yang sedang tumbuh. Kita minta semua hal tanpa mau memperhatikan kepentingan umum. Kepentingan umum merupakan ibu bagi kita semua.

Dengan kata lain, sesungguhnya selama kita belum bisa mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan dan kelompok sendiri, kita masih sebagai anak manusia. Kita belum menjadi manusia seutuhnya. Kita hanya bisa menuntut ini dan itu. Ego kita yang membuat kita masih seorang anak. Belum tumbuhkembang menjadi manusia seutuhnya.

Celakanya lagi, kita sering melakukan perampokan atas nama golongan dan kelompok. Rasa ingin menguasai yang bukan sebagaimana manusia yang tahu rasa terima kasih. Ini adalah sifat raksasa yang mengutamakan ego sendiri. Merasa diri paling benar adalah bukan sifat seorang manusia. Ia belum memiliki sifat keilahian. Sifat Ilahi adalah sifat yang mengayomi sesama makhluk hidup.

Gagal Paham HAM

Di dunia barat saat ini sedang terjadi gagal paham tentang Hak Azasi Manusia (HAM). Akibatnya mereka yang punya negara telah secara halus tersingkirkan oleh pendatang. Dan celakanya para pendatang yang dibela sebagai ‘manusia’ belum menjadi manusia seutuhnya. Mereka memiliki sifat para raksasa, tidak tahu makna terima kasih.

Bila mereka para pendatang telah berkembang sifat kemanusiaannya, sifat keilahiannya; mereka akan menghormati tuan rumah sebagai tuan rumah. Sifat kemanusiaan adalah yang menghargai dirinya sebagai tamu dan ikut aturan di tempat tuan rumah.

Bila kita mau belajar dari perilaku hewan, seekor hewan anjing pun masih tahu terima kasih terhadap majikannya. Ia akan menyayangi majikannya yang telah memberikan makanan. Ia akan membela majikannya. Lha bagaimana mungkin golongan yang dibela dan diundang masuk kerumah malahan kemudian minta hak untuk menguasai rumah tersebut?

Sayang sekali bila katanya menganut suatu keyakinan yang konon mengayomi dan memberkahi tetapi perilakunya belum menunjukkan kedewasaan sebagai manusia. Dengan kata lain, masih seorang anak manusia.