Aplikasi buruk

Ibarat aplikasi buruk yang ada pada suatu perangkat lunak atau software, itulah obesesi, keinginan kemarahan, keserakahan dan lainnya. Dalam buku Soul Awareness by Anand Krishna, www.booksindonesia.com, dituliskan sebagai berikut:

Bayangkan seperangkat komputer.  Ada 4 unsur;

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Pertama, badan kasar kita. Ini bagaikan hardware. Ke dua, ego kita, keakuan kita, yang adalah wujud dari gugusan pikiran serta perasaan atau mind kita. Ini adalah software. Kemudian, ada keluarga dan anak cucu mind, yakni obsesi-obsesi, harapan, impian, dan sebagainya. Nah anak cucu inilah aplikasi-aplikasi yang jumlahnya tidak terbatas. Terakhir, Kesadaran Inti atau Jiwa yang merupakan aliran listrihknya-sumber energi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan komputer.

Roh Gentayangan

Roh gentayangan terjadi ketika kita mati tidak sadar. Mati dalam ketidaksadaran berarti kita masih terikat pada benda duniawi; kekuasaan, keluarga yang ditinggalkan. Ketika tubuh mengalami kematian, si mind dan perasaan adalah yang kita sebut sebagai roh. Inilah perangkat lunak yang berisi aplikasi buruk dan baik. Selama aplikasi ini masih melekat pada software, ia tidak akan bisa berevolusi.

Dan tujuan utama kelahiran manusia adalah untuk menghapus atau mengubah aplikasi buruk yang mengakibatkan manusia lahit kembali atau si perangkat lunak mencari harware baru untuk memuaskan aplikasi buruk yang terpendam. Sehingga terjadi proses lahir dan mati berulang kali.

Roh gentayangan terjadi bila badan halus kita yang berisikan aplikasi ketidaksadaran saat meninggal sebagai akibat dibunuh atau kecelakaan. Rasa amarah ini membuatnya terus bergentayangan. Inlah yang kita sebut sebagai hantu.

Jiwa abadi

Jiwa ini bagaikan layar. Ketika kita akan melihat film, kita butuh layar sebagai proyeksi. Proyektor ada, film sudah diputar melalui proyektor, namun bila tidak ada layar, maka kita tidak mungkin melihat film tersebut. Itulah fungsi atau peran layar. So, sesungguhnya kita yang berujud benda ini tidak akan bisa tampak bila tidak ada layar.

Layar atau Sang Jiwa tidak dipengaruhi oleh perbuatan kita, namun tanpa layar, keberadaan kita semua tidak ada.

Dia ada tetapi tidak ada dalam diri manusia. Dan Dia atau Sang Jiwa abadi adanya….

Inilah pentingnya hidup dalam Kesadaran Jiwa…..