Saat manusia bertubuh, DNA bisa diteliti. DNA mengandung informasi kehidupan manusia. Ini juga bisa digunakan untuk menentukan jenis keturunan. DNA bisa diteliti secara fisik. Setelah manusia meninggal, apakah DNA bisa hilang? Banyak Penelitian menyatakan bahwa dalam DNA tersimpan memory alam semesta.

DNA dari materi menjadi im-materi. Memory tetap tersimpan. Sebagaimana hasil penelitian tentang otak yan dituliskan pada National Geographic Indonesia, kapasitas penyimpanan  memory otak manusia setara 4.7 petabytes. 1 petabyte sama dengan 1000 terabytes. Kapasitas sebesar ini jika digunakan untuk memutar MP3 yang berisikan lagu selama 24 jam, baru berakhir selama 2000 tahun. Termasuk informasi DNA manusia.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Menimbang hal di atas, jika lebih dalam direnungkan ternyata dalam diri manusia memiliki kandungan informasi yang luar biasa besar. Mungkin timbul pertanyaan, bagaimana mungkin otak manusia tercipta lagi pada saat kelahiran berikutnya?

Jika kita hanya berkata, ‘Ah itu urusan Tuhan!!!’ Lantas apa gunanya kita diberikan pikiran? Bukan kah hampir semua kitab yang  para suci selalu menyatakan bahwa ‘ Kenal diri kenal Tuhan?’ So, dengan kita memahami bahwa dalam diri kita begitu luar biasa, kita akan semakin mengagungkan kebesaran Nya. Semakin kita mengetahui ke luar biasaan diri kita semakin kita menghargai orang lainnya. Mengapa?

Bukan kah orang lain juga sama dengan kita? Hanya wajah, kulit serta bentuk tubuh yang beda, namun susunan atau komponen yang dibalik kulit atau dalam rambut yang beda warna dan bentuk, tiada berbeda. DNA boleh beda, tetapi informasi alam semesta terap sama. DNA yang kita kenal saat ini mungkin hanya bisa digunakan untuk menyamakan hal yang berkaitan dengan garis keturunan. Namun para ahli juga telah membuktikan ada informasi lainnya.

Seandainya tubuh kita mati, setiap sel tubuh kita terurai kemudian diserap oleh tumbuhan  tumbuhan dikonsumsi manusia  jika setiap uraiannya mengandung informasi, maka dapat dipastikan dalam diri orang tersebut mengandung informasi dari si orang yang meninggal  Jika kita mau terbuka memahami hal ini, banyak hal membuat kita lebih menghargai sesama makhluk.

Kembali pada kapasitas kemampuan otak. Untuk apa alam menciptakan kapasitas se begitu besar? Ini memang rahasia alam. Namun jika kita mau merenungkan lagi, kita akan berpaling pada laptop atau komputer kita. Kita membeli komputer dengan kapasitas kemampuan semakin besar. Untuk apa? Ya untuk memudahkan kita dalam kehidupan. Agar tidak terpencar file nya. Mungkin kah alam begitu juga? Bukan kah yang saya pikirkan juga sama dengan yang ada dalam kandungan pikiran anda?

Bagaimana mungkin? Bukankah kita terhubung oleh getaran pikiran? Yang saya pikirkan sesungguhnya juga cerminan pikiran anda. Hanya besar kemungkinan masih terpendam sehingga belum muncul dipermukaan. Pikiran kita bervibrasi. Vubrasi adalah getaran. Jika frekuensi getaran atau vibrasi sama, makan akan terhubung. Sama hal nya jika kita mencari gelombang radio. Saat gelombang tempat disiarkannya radio sama, maka kita bisa menangkap suara si penyiar.

Untuk lahir kembali ke bumi, si pikiran  menciptakan perangkat keras setara dengan kapasitas memory pikiran dari ber lapis kehidupan. Demikian juga DNA menciptakan perangkat keras untuk penyimpanan memory DNA. Semuanya mekanisme alami. Inilah hukum sebab akibat.

Suatu siklus kehidupan yang tidak pernah berakhir. Mind yang terdiri dari pikiran serta perasaan mesti beristirahat dalam alam pemurnian baru kemudian tunggu giliran untuk lahir kembali. Hidup saat ini adalah berkah untuk merenungkan kembali.

Gunakan sebaik-baiknya untuk mengubah intelektual menjadi intelegensia.