Membaca berita tentang kejahatan seksualitas akhir-akhir ini semakin mengerikan. Belum usai seorang anak 14 tahun diperkosa di Bengkulu oleh 14 anak yang juga di bawah usia dewasa, di wilayah Bogor seorang pria berusia kurang lebih 26 tahun memperkosa dan membunuh balita usia 2,5 tahun. Dan masih banyak lagi berita yang sama.

Yang lebih edan lagi adalah berita perkosaan yang terjadi di luar negeri. Seorang wanita diperkosa masih bisa berfoto selfie dan disebarluaskan di media sosial sehingga bisa dilihat oleh masyarakat umum. Edan ga???!!! Si pemerkosa dan yang diperkosa tidak ada yang waras, menurut yang masih punya nurani.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Apa yang terjadi di alam sekitar kita adalah cerminan pikiran kita. Saat kita berpikir sesungguhnya kita sedang memancarkan gelombang energi. Pikiran adalah energi, dan energi tidak pernah punah. Ucapan adalah ekspresi pikiran. Kata adalah bungkus dari pikiran. Perbuatan adalah ekspresi dari ucapan. Semuanya energi yang tidak pernah punah. Semua getaran tersimpan di alam ini. Dan hebatnya, inilah hukum alam, setiap orang yang memiliki pola pikir yang sama bisa mengakses kumpulan atau kolektif energi yang memiliki frekuensi yang sama.

Ini juga bisa menjawab pertanyaan, mengapa anak-anak sekarang dengan mudah bisa bermain gadget. Sedangkan banyak pria dan wanita yang berumur berkata mereka gaptek. Anak kecil masih polos dan dengan mudah bisa mengakses kumpulan energi tentang cara-cara bermain game di alam sekitar kita. Kepolosan dan keluguan serta keceriaan anak membuka peluang mudah untuk mengakses pusaran energi tentang komputer. Keinginan mereka dengan tanpa sadar bisa berinteraksi langsung dengan pusaran atau kumpulan energi sejenis.

Bukankah hal yang sama bisa juga terjadi pada mereka yang memiliki pikiran buruk tentang perilaku penyimpangan seksualitas. Semua kumpulan pikiran buruk tersebut adalah kita juga yang mengumpulkan. Inilah pentingnya kita menghidari berpikir buruk. Walaupun tidak dilakukan, namun sekedar berpikir atau berimajinasi tentang seks, sesungguhnya orang tersebut sedang berkontribusi memperbesar atau memperkuat pusaran energi berfrekuensi sejenis.

Mungkin anda menganggap bahwa hal ini tidak mungkin????

Masa iya sih???

Mau bukti???

Perhatikan sekeliling kita, apakah ada benda yang diciptakan atau dibuat oleh manusia tidak dengan berpikir terlebih dahulu? Semuanya kita ciptakan atau buat dengan proses berpikir. So, ada korelasi erat antara pikiran dan kejadian di sekitar kita. Pikiran sangat kuat, ia pencipta segala benda di sekitar kita. Pikiran adalah akshara. Yang berarti getaran atau gelombang energi yang tidak punah.

Bayangkan ketika melihat suatu ketika kita melihat peristiwa dan kemudian marah, kemudian mengumpat atau memaki. Tanpa sadar kita sedang berkontribusi terhadap terjadinya penguatan kumpulan energi buruk sejenis.

Masih ingat penelitian tentang molekul air yang dilakukan oleh Masaru Emoto? Seorang Masaru Emoto mengambil air kemudian memberikan doa pada air. Air dibekukan kemudian dicairkan, selama proses pencairan, dengan alat pembesar diamati molekul cairan. Hasilnya sungguh menakjubkan, kristal yang indah. Sebaliknya juga dilakukan. Air yang sama dimaki dan diberikqn kata buruk lainnya. Molekul kristal air membentuk sangat buruk. Inilah kekuatan pikiran yang terbungkus oleh kata.

Selain itu, pikarna, ucapan dan perbuatan buruk juga merusak diri kita sendiri. Bukankah tubuh kita terdiri dari 70% an air? Oleh karena itu, setiap pikiran, ucaoan dan perbuatan buruk sesungguhnya yang pertama dan terutama mengalami penderitaan adalah diri sendiri. Inilah balasan yang langsung kita terima. Tidak dibutuhkan waktu lama, segera pikiran atau ucapan atau perbuatan buruk dilakukan segera balasan kita terima dalam bentuk rusaknya diri kita.

Bagaimana caranya berkontribusi mengurangi tingkat kejahatan di sekitar kita???

Sederhana, anda sudah tahu jawabannya:

BERPIKIR BAIK

BERUCAP BAIK

BERBUAT BAIK