Meditasi membuatku puas akan segala sesuatu yang aku terima dan rasakan. Mengapa mesti mencari kenyamanan lain ketika merasakan sesuatu yang lebih bernilai. Sesungguhnya meditasi akan menghantarkan diri ke suatu suasana yang tenang. Ketenangan dalam hati dalam memutuskan masalah.
Kebahagiaan yang diperoleh meditasi merupakan kebahagiaan yang tidak tergantung kepada sesuatu yang di luar diri. Sesuatu yang bersifat sementara. Tiada kebahagiaan yang bersifat sementara. Kebahagiaan setiap insan sesungguhnya sudah ada. Sudah inherent dalam diri setiap manusia. Yang diperlukan hanya menyadari kembali, kebahagiaan tidak hilang sehingga tidak perlu dicari. Kebahagiaan disadari ketika keinginan menurun. Selama ini ketidak bahagiaan terjadi karena jumlah keinginan yang terpenuhi lebih besar. Caranya sangat mudah. Buang sampah-sampah emosi yang selama ini menimbun rasa bahagia itu.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Banyak orang pergi ke tempat sunyi. Ke lereng gunung, ke tepi hutan. Menurut mereka untuk melakukan meditasi. Tetapi seringkali tujuannya untuk mencari kekayaan, kesaktian, atau istri cantik atau juga kedudukan. Pikirannya diisi oleh keramaian keinginan. Pikirannya belum sepi dari keinginan.
Melakoni meditasi sesungguhnya tidak perlu ke tempat sunyi. Yang utama pikirannya menjadi sunyi dari keinginan. Masuklah dalam keheningan diri. Tampak mudah tetapi sangat sulit menjalaninya. Bisa dilakoni, tergantung niat. Bersihkan sampah emosi, dan terjadilah meditasi. Sesunguhnyalah meditasi merupakan suatu kejadian.
Keinginan manusia yang tidak terpenuhi menciptakan timbunan berupa sampah selapis demi selapis setiap waktu. Ini terjadi karena jati diri kita tertimbun oleh identitas yang diciptakan oleh masyarakat sekitar. Identitas palsu yang diberikan dan kita terima seakan identitas asli. Kita tidak mampu melawan energi tarikan lingkungan sampai suatu saat kita bertemu dengan seorang pemandu. Dia lah yang akan membantu menunjukkan jati diri kita.
Pemandu adalah seseorang yang sudah mengalami ketuhanan. Tergantung dari kita sendiri, mau percaya atau tidak. Jika kita masih saja meyakininya…