Penganut Animisme

Sebagai penganut animisme merupakan suatu kebanggaan. Saya bangga disebut sebagai penganut animisme. Mengapa tidak???

Animal memiliki akan kata yang sama anima, Latin yang berarti hidup. Hidup berarti memiliki jiwa. Semua benda memiliki daya hidup atau jiwa. Setiap benda adalah hidup. Dengan kata lain, tidak ada yang konstan. Selalu berubah.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Video di bawah ini bisa membantu menambah pemahaman makna kata anima:

 

Bagi yang bergerak, kita bisa menerima dengan mudah bahwa benda tersebut hidup. Tetapi, bagi batu, tanah, gunung, kayu, dan lain yang tidak bergerak, kita akan sulit menerima bahwa dalam benda tersebut ada jiwa atau daya hidup. Mari kita renungkan…

Bila kita percaya bahwa Tuhan adalah maha hidup, dan tiada sesuatu yang di alam ini bisa berada di luar Tuhan, bukankah kita semua adalah benda yang berjiwa? Seluruh alam semesta dalam Sang Maha Jiwa yang Mahahidup. Sehingga semua benda, bisa bergerak atau tidak, sesungguhnya memiliki jiwa.

Keyakinan leluhur

Leluhur kita, nusantara yang juga merupakan satu wilayah peradaban Sindhu, Indus, Hindu, Hindia, memiliki kepercayaan Animisme. Kepercayaan yang mengakui bahwa semua benda di alam ini hidup. Sebagai bukti….

Kita semua hidup dari tumbuhan yang bisa hidup hanya di bumi. Bukankah bumi memiliki jiwa yang menghidupi? Tanpa adanya daya hidup pada bumi, tanaman tidak bisa timbus serta berkembang.

Kepercayaan luhur warga bumi adalah menghargai atau me-apresiasi semua makhluk serta lingkungan di sekitar kita. Kita semua berada dalam ‘Unified Field of Energy‘. Hal ini dikatakan oleh Albert Einstain. Kita terhubung dalam medan energi yang satu dan sama.

Mengacu pada pernyataan Albert Einstein di atas, apa yang diyakini dan dilakukan oleh leluhur kita tidak salah. Atau bahkan bisa kita katakan betul sekali. Adalah ketidak mengertian kita akan akar kata ‘Anima’ sehingga dengan rasa takut, kita tidak mau mengakui bahwa yang dilakukan nenek moyang kita merupakan hal yang patut dibanggakan.

Kelestarian Lingkungan

Dengan menyembah atau me-apresiasi lingkungan, nenek moyang kita bertujuan untuk melestarikan lingkungan. Adanya kesadaran bahwa hidup kita karena adanya lingkungan, maka melakukan persembahan atau penghormatan terhadap lingkungan sebagai suatu yang wajib dilakukan.

Menyembah berarti kita mengakui bahwa tanpa adanya lingkungan kita tidak bisa hidup.

Sebagai contoh, leluhur kita melarang menebang pohon secara sembarangan. Bahkan menyebutkan bahwa pada ponom besar dihuni oleh hantu atau roh. Tujuannya adalah agar kita menjauhi dan tidak mengganggu pohon sehingga pohon tetap tumbuh besar. Silakan baca ini. Karena dari pengalaman, adanya pohon huga berarti banyak sumber air sekitar pohon. Karena akar pohon menahan air.

Disamping itu, akar pohon menahan tanah sehingga tidak longsor. Bencana longsor tanah yang sekarang sering terjadi disebabkan kurangnya tumbuhan yang memiliki akar kuat untuk menahan longsornya tanah. Ketidakpedulian kita terhadap tanaman mengakibatkan tanah longsor. Kita mengabaikan kearifan leluhur kita untuk tetap memilihara pohon.

Banjir yang sering terjadi juga disebabkan oleh gundulnya hutan dari tanaman. Kita kurang memberikan perhatian akan pentingnya fungsi pohon.

Menyembah lingkungan bertujuan demi terjadinya pelestarian lingkungan sehingga hidup kita terjamin…

Bangga sebagai warga bumi yang memiliki kepercayaan animisme atau penganut animisme. Kepercayaan atau keyakinan bahwa semua benda memiliki jiwa atau daya hidup.