Ada suatu penelitian menarik yang bisa dijadikan acuan dalam menempuh kehidupan.

Terdapat 3 pemain basket. Ke tiganya ditutup matanya, kemudian diminta untuk memasukkan bole ke kranjang bola basket.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Pertama, seorang pemain basket ditutup matanya, dan diminta menembakkan bola ke kranjang. Walaupun bola tidak masuk, para penonton bersorak mengelu-elukan bahwa sepuluh bola bisa masuk semuanya. Kemudian, tutup mata dibuka. Ia diminta untuk menembakkan bola. Ia bukan seorang ahli, tetapi karena semangat dan yakin bahwa semua lemparannya saat ditutup mata masuk semua, ia bisa memasukkan 50%. Atau 5 bola. Padahal dalam keadaan biasa, kemampuannya memesukkan bola hampir tidak ada.

Pemain basket ke dua adalah seorang ahli memasukkan bola ke kranjang. Ia disuruh menutup matanya, kemudian melemparkan bola ke kranjang. Walaupun masuk, para penonton berteriak bahwa semua lemparannya tidak masuk. Setelah itu, penutup mata dibuka. Ia kemudian diminta menembakkan bola ke taing basket. Dalam keadaan normal, ia bisa memasukkan 8 bola atau 80%. Tetapi ketika ditutup matanya, walaupun ada bola yang masuk, tetapi penonton bersorak mencemooh bahwa satu pun bola tidak masuk. Hal ini ternyata mempengaruhi kemampuannya, saat matanya tidak ditutup lagi. Ia hanya mampu memasukkan 50-60%.

Kemudian pemain basket ke tiga. Hal yang sama, ia harus menutup mata. ia bisa masukkan 80% bola. Para penonton bersorak bahwa tidak ada satu pun bola masuk. Ketika penutup mata dibuka, ia kembali melemparkan bola. Ternyata hampir sama, 80-90% bisa masuk ke kranjang. Ketika ditanya, ternyata ia pemain profesional. Ia tidak terpengaruh oleh sorak sorai penonton.

Sedangkan ke dua pemain sebelumya bukan seorang progesional. Mereka terpengaruh oleh teriakan massa penonton. Keberhasilan atau kegagalan mereka sangat dipengaruhi oleh pujian atau cacian massa sekitar. Inilah bentuk hipnosis massal. Sedangkan bagi seorang profesional, ia tidak peduli teriakan atau pengaruh lingkungan. Ia bersandar pada keyakinan diri. Ia fokus pada diri sendiri. ia bersandar pada keyakinan pengetahuannya.

Hal yang sama seharusnya dilakukan oleh pejalan spiritual. Berpalinglah ke dalam diri. Di sana kita bertemu dengan Sang Maha Ada. Saat kita bersandar pada keilahian dalam diri, ia tidak lagi terpengaruh oleh hipnosis massal dari masyarkat sekitarnya. Ia berpijak pada kebenarean yang satu dan sama. Kebenaran yang selaras dengan sifat alam. Kebenaran Buddhi……..

Ini pula tujuan Ayur Hypnotherapy. Professional dalam mengurusi diri sendiri. Atau bertanggung jawab atas hidupnya sendiri…