Berguru
Berguru berarti berserah diri pada seorang guru, tetapi bukan guru yang mengajarkan tentang pengetahuan intelektual, yang berkaitan dengan masalah duniawi. Bergurulah pada seorang Guru Sejati, guru yang memaparkan tentang pengetahuan sejati; Pengetahuan yang membuat manusia bebas dari keterikatan. Dan memang sebagaimana tujuan utama kelahiran, keberadaan seorang Guru Sejati sangat penting.
Banyak orang berpendapat bahwa kita bisa berhubungan langsung dengan Tuhan. Tidak butuh perantara seorang guru. Tetapi kelompok ini lupa bahwa untuk sekedar berjalan pun kita butuh seorang pemandu/guru yang menuntun. Belum lagi saat kita belajar mengenal huruf untuk kemudian membaca. Apalagi berhubungan dengan sesuatu yang tidak dikenal atau diketahui.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Seorang master telah mengalami Tuhan atau ketuhanan. Hanya melalui seorang master, kita bisa mengenal Tuhan. Karena kita kebanyakan dari kita hidup di suatu lingkungan yang mengenal materi sebagai landasan hidup, maka kita begitu terkontaminasi dalam lumpur kenyamanan duniawi. Termasuk keyakinan atau kepercayaan tertentu masih berlandaskan prinsip keduniawian, sistem dagang. Aku puja, maka berikad aku ini dan itu.
Pemandu Kehidupan
Masuk dunia kehidupan bagaikan memasuki hutan belantara. Banyak rintangan dan godaan. Oleh karena itu banyak yang tersesat dalam kehidupan. Kehadiran seorang Guru Sejati amat sangat dibutuhkan sebagai pemandu kehidupan agar tidak terperosok ke dalam jurang atau diterkam harimau keduniawian.
Seorang Guru Sejati, selain pemnadu kehidupan agar menunjukkan jalan menuju kepada Dia Yang Agung jura menyalakan pelita kebenaran dalam diri. Pelita kebenaran ini saat ini Sudan semakin samar, atau bahkan terpendam jauh di bawah. Kebanyakan dari kita telah tidak lagi mengel nurani. Cahaya kebenaran menuju ke dalam diri. Sebagai bukti bisa dilihat di sekitar kita, baik berita televisi maupun media sosial. Bahkan banyak yang memperdagangkan keyakinan demi kekuasaan.
Ciri-Ciri Guru Sejati
Seorang Master Ramakrishna Paramahansa pernah mengatakan bahwa seorang Guru Sejati juga seorang siswa atau shisya sejati. Oleh karenanya, seorang Guru Sejati selalu menunjukkan bagaimana cara menjadi seorang siswa sejati. Ini juga ciri Guru Sejati.
Dalam suatu artikel yang dituliskan oleh Anand Krishna dalam majalah Raditya edisi ke 248, silakan baca ini.
“Seorang shisya (siswa) sejati hanya peduli dengan sifat mulia Sang Guru. Tindakan Guru sebagai manusia tidak menjadi perhatiannya. Dia sama sekali tidak peduli tentang hal itu. Baginya, Guru adalah Guru bahkan kika dia bertindak tidak konvensional. Selalu ingat bahwa sifat seorang suci tidak jelas dipahami. Janganlah menghakiminya. Janganlah mengukur kemuliaannya dengan menggunakan tolok-ukur ketidaktahuan kalian yang tidak memadai. Janganlah mengkritik tindakan Guru, yang dilakukannya mengikuti penglihatan unuversal.” –Svami Sivananda (1887-1963)
Dengan tidak bleh mengkritik seorang Guru, tampaknya dia seorang otoriter. Tetapi itulah tugas seorang Guru yang memahami dan melakoni kebenaran sejati. Dia tahu yang terbaik bagi siswa agar menjadi seperti dirinya.