Banyak orang mengira bisa bertemu dengan Tuhan setelah mati. Keberadaan Tuhan memang maha misteri. Apa dan bagaimana Tuhan, tiada seorang pun tahu.

Jangan cepat-cepat membantah. Selama ini kita hanya percaya yang dikatakan para nabi. Kemudian dengan kepercayaan yang belum utuh sudah berani berteriak-teriak. Seakan-akan pernah ketemu Tuhan. Dengan kepercayaan yang tiada berarti dan dia juga tidak mengerti, kemudian memukuli orang dengan mengatas namakan Tuhan.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Kasihan juga sih selama ini Tuhan ga pernah komplain karena namanya di catut sebagai upaya melestarikan penghambaan manusia kepada nafsunya. Lupa bahwa sifat Tuhan yang utama adalah pengasih dan penyayang.

Jika ingin mendekati dan mengenal Tuhan, ya dekatilah melalui sifat-sifat Nya. Banyak orang melakukan dzikir namun sepi dari laku. Lakukanlah dzikir disertai laku. Jika ingin melakukan dzikir: Rahman dan Rahim, seharusnya disertai laku dengan mengasihi dan menyayangi sesama serta semua ciptaan Nya.

Melakukan dzikir tanpa laku sama artinya hanya memahami teori tanpa praktek. Bagaikan keledai menggendong buku, tidak pernah membaca. Akhirnya menjadi sekedar pengetahuan tanpa pernah mengalami.

Bagaimana mungkin bisa bertemu dengan Tuhan? Dimana sesungguhnya Tuhan berada? Alam semesta sangat luas. Sampai saat ini yang bisa diketahui hanya galaksi dan galaksi. Tiada batas. Namun sejauh-jauhnya galaksi masih saja bisa terukur secara kuantitatif. Jika Tuhan nan maha luas meliputi galaksi-galaksi bahkan meliputi alam semesta, berarti tak terukur. Hati manusia adalah satu-satunya tempat yang tiada terukur luasnya. Jika jarak galaksi bisa terukur dengan milyar tahun cahaya, berarti masih ada kuantitasnya.

So, hanya hati manusia yang bisa disemayami/disinggasani oleh Tuhan.Semua yang ada di bumi ada di dalam Tuhan. Tuhan juga ada di dalam hati manusia. Tuhan hanya bisa disadari. Karena Tuhan adalah konsep pikiran manusia. Padahal menurut Rumi, semua yang bisa dikonsepkan oleh pikiran manusia pasti punah. Sama seperti berakhirnya pikiran itu sendiri.

Namun demikian, walaupun seseorang mati, kehidupan tetap berjalan. Jadi kembali muncul konsep Tuhan lagi. Ia Maha Abadi. Selama masih ada manusia mencari sandaran, maka diciptakanlah Tuhan.

Kenalilah Tuhan melalui ciptaan Nya. Melalui sifat kebijakan matahari, bumi, air dan lain-lain benda di bumi ini. Cintai dan kasihi Tuhan dengan cara mengasihi dan menyayangi semua ciptaan Nya.

Yang paling saya suka adalah satu ayat di dalam Alquran, ‘ Lihatlah wajah Tuhan di barat dan di timur serta dimana-mana’. Inilah tauhid. Hanya kenal Tuhan yang satu adanya. Semua wujud di bumi ini adalah Tuhan. Jika kita bisa melakoni ini, maka tiada lagi sesuatu selain wajah Nya.

Itulah tauhid sejati. Mau tidak mau kita harus ber-introspeksi diri, sudah bisa kah kita melihat wajah Allah di barat dan di timur serta di seluruh penjuru dunia. Jadi ini yang dimaksud dengan melihat Tuhan di bumi.

Bagaimana saat kematian tiba? Kemanakah ruh? Saya juga ga tahu. Karena belum pernah mati. Hanya perkiraan saya, tiada kemana-mana. Karena menurut beberapa theori, saat manusia mati, pikiran terakhirlah yang membawa jiwanya.

Menurut penelitian, jiwa itu bobotnya kurang lebih 30 gram Darimana tahunya. Ada seseorang yang mengukur berat seseorang saat hidup dan kemudian mengukur lagi setelah meninggal. Ternyata berat orang tersebut berkurang kurang lebih 30 gram. Dari sini ternyata jiwa manusia pun masih ada bobotnya. Jadi jiwa juga bentuk materi.

Tuhan? Bukan materi dan sampai saat ini juga maha tidak terjelaskan. Bagaimana mungkin jiwa yang masih dapat dikategorikan materi bisa bersatu dengan Dia Yang bukan materi dan tiada jelas wujudnya.Semua yang saya tulis di atas hanya pendapat saya. Jika anda setuju, silahkan. Jika pun tidak, itulah hak anda…

Jangan menyesal jika nanti saat meninggal anda tidak bertemu dengan Tuhan karena masih percaya bisa bertemu Tuhan di akherat. Toh tiada seorangpun yang pernah mengalami dan kemudian menulis. Semua hanya perkiraan. Alami sendiri dan itulah milik anda.

Jangan seperti keledai yang menggendong buku tapi tidak pernah membaca. Sama seperti kita hanya katanya si A, B, D, dan Z Tapi belum pernah alami.Saat mati hanya ketemu kekosongan. Mungkin banyak yang bercerita bahwa nanti akan dihukum karena melanggar perintah Tuhan.

Sayang manusia lupa yang dikatakan dalam kitab suci bahwa setiap anggauta badan harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Yang melakukan adalah badan. Maka yang harus bertanggung jawab juga badan. Kapan? Ya saat lahir lagi jadi manusia. Bagaimana mungkin? Baca lagi kitab suci anda, dan cermati. Ada rahasia di balik setiap ayat. Baca dan kaji. Jangan buru-buru menuduh orang kafir dan musyrik karena kebodohan sendiri…..