Banyak orang, termasuk saya, mengatakan bahwa sedang mencari Tuhan. Setelah melakukan perenungan di bawah bimbingan seorang master, baru saya sadar bahwa Dia tidak pernah hilang. Karena hanya sesuatu yang hilang bisa ditemukan. Dia selalu ada, jika Dia hilang, bagaimana saya dan anda bisa hidup. Ketertutupan pengetahuan yang membuat seolah Dia hilang. Yang perlu direstruktur adalah pertanyaannya. sadarkah kita bahwa Tuhan tidak mungkin terpisah dari kita?
Dalam upaya mencari Tuhan, seakan kita tahu barang yang kita cari. Tuhan seperti apa dan bagaimana bentuknya pun saya belum tahu, bagaimana mungkin menemukan Nya. Ketika saya kehilang buku, saya pernah memiliki dan melihat atau memegang bentuk buku, dan ketika benda tersebut hilang, saya bisa mengatakan pada orang sekitar kita, ciri-ciri buka yang hilang. Bagaimana mungkin kita bisa mencarai Tuhan? Kenal saja belum, mungkinkah kita bisa menemukan Nya?
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Semakin direnungkan semakin lucu diri saya. Saat saya di dunia, saat ini saya sedang tersesat. Mengapa??? Saya sering berdoa, dan dalam doa saya mengatakan bahwa: ‘Tuhan, tunjukkan jalan lurus.’ Saat saya mengucapkan doa tersebut, sesungguhnya tanpa saya sadari mengatakan bahwa saya berada di jalan yang belum lurus atau katakan tersesat. Namun dalam keseharian, kita sering mangatakan orang alain pada jalan yang sesat. Kita bisa mengatakan demikian karena ada ketersesatan dalam hati.
Menyimak hal tersebut di atas, sesungguhnya kita tidak bisa menemukan Tuhan. Sebaliknya Tuhan lah yang menarik kita dari ketersesatan dunia. Jika kita simak alasan mengapa manusia lahir, baru kita sadar bahwa isi kopor pikiran atau mind lah yang mengakibatkan manusia mesti hadir ke dunia lagi. Ketika kita pulang ke alam lain, semestinya kita sadar bahwa beban pikiran juga dalam keadaan kosong sehingga bisa melanjutkan perjalanan ke alam lain dengan ringan.
Analoginya, kita akan pergi ke suatu kota lain dengan kereta. Semua hal mesti ditinggalkan sehingga kita pergi ke kota lain tanpa beban. Karena di kota lain barang-barabg yang kita miliki saat ini tidak ada nilainya. sayangnya, karena ketidaktahuan kita, kita mengisi kopor tas perjalanan penuh dengan benda sehingga memperberat perjalanan di kereta.
Begitu tiba di tempat tujuan, ternyata segala beban tidak ada gunanya. Dan sayangnya tidak bisa dibuang di embarang tempat. Denga terpaksa penjaga kota yang akan kita kunjungi menolah kehadiran kita. Karena tiada tempat lain untuk membuang barang bawaan, terpaksa kita mesti pulang kembali dengan bekal kopor tas perjalanan yang penuh sesak.
Pikiran kita yang penuh dengan segala barang duniawi pun demikian. Kita terbebani oleh barang bendawi yang pastinya tidak layak di alam lain. Oleh penjaga pintu alam lain, kita dikirimkan kembali ke dunia agar mengosongkan kopor atau tas perjalanan.
Iniah seharusnya yang kita lakukan di dunia saat iniu, membuang semua beban dalam pikiran atau mind kita sehingga tidak menjadi beban di alam lain. So, temukan cara latihan untuk membuang semua isi kopor perjalanan, mind sehingga bisa melanjutkan perjalanan atau evolusi kesadaran/jiwa.
Suatu penelitian yang hasilnya dituliskan http://nationalgeographic.co.id/berita menyatakan bahwa otak manusia memiliki kapasitas penyimpanan setara dengan kurang lebih 4,7 petabyte. 1 petabyte setara 1000 terabyte. Sebagai gambaran, jika digunakan untuk memutar lagu mp 3 selama 24 jam, maka membutuhkan waktu 2000 tahun untuk menghabiskan koleksi lagu dalam otak kita.
Sedangkan sampai saat ini penelitian pada otak baru memberikan kesimpulan bahwa yang kita gunakan sehari-hari kurang dari 10% kapasitas otak kita. Sedang yang 90% lebih untuk menyimpan memori. Ternyata otak kita kebanyakan untuk menyimpan memori masa lalu. So, agar kita bisa lebih terbuka, banyak memori yang tidak berguna harus dibuang.
Dalam pengertian kita sehari-hari, kita meditasi untuk mencari ini dan itu. Bukankah tanpa kita sadari kita menambah beban dalam otak kita? Sedangkan hasil penelitian juga sudah membuktikan bahwa segala hal yang kita lihat, dengar dan pikirkan secara otomatis tersimpan dalam otak kita. Tanpa disengaja saja, banyak memori terekam, belum ditambah dengan sengaja menyimpan. Bukannya semakin ringan beban kita, sebaliknya bertambah berat. Bagaimana tidak memusingkan???
Kesadaran untuk membuang sampah pikiran atau kenangan masa lalu dibutuhkan agar perjalanan evolusi jiwa lebih lancar. Hanya saat di bumi ini, kita bisa membuang beban. Bumilah yang tepat untuk membuang sampah, tanpa kelahiran di bumi, manusia tidak memeliki kesempatan membuang sampah bumi………
Betapa berkah kita diberikan kesempatan untuk membuang sampah……..
Tanpa tubuh, proses pembuangan tidak akan terjadi………
Ciptakan ruang kosong, maka Tuhan pun disadari kehadiran Nya…………..