Buku Meditasi Bagi Pelaku Meditasi Pemula Mesti Berkaitan Dengan Bagaimana Membuat Tubuh Sehat Prima
Banyak buku meditasi beredar di pasar, namun seharusnya setiap buku meditasi mesti membahas bagaimana membuat tubuh sehat terlebih dahulu. Tanpa tubuh yang sehat, saya berani jamin (berdasarkan pengalaman pribadi) bahwa seseorang tidak akan bisa duduk diam. Pengalaman saya adalah bahwa seseorang yang berlatih meditasi mesti bisa tutup mata. Memang ada cara lain, namun bagi saya saat itu sebagai Meditasi Pemula membuat saya sadar bahwa perjalanan seorang meditasi tidak bisa dengan mata terbuka. Mengapa?
Karena mata menyerap energi paling besar. Banyak energi terserap oleh mata. Ini penjelesannya:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
‘Saat kita membuka mata, kita melihat barang disekitar kita. Begitu melihat barang , pikiran kita mulai bekerja. Kita tidak lagi fokus untuk melakukan dialog dengan Tuhan yang berada dalam diri kita
Kita sering lupa bahwa energi kita hampir 70 persen terserap mata. Energi pikiran. Saat membuka mata, pikiran mulai bekerja. Semua keinginan, iri hati, cemas, cemburu, cinta, dan lain – lain emosi bermula dari mata. Dengan kata lain, ada keterkaitan erat antara mata dan pikiran.
Pada hal, sembahyang adalah kebutuhan manusia untuk berdialog dengan Tuhan. Kita perlu sering bergaul dengan Tuhan. Tuhan sebagaimana disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW berada di dalam hati hamba Nya yang beriman dan bertaqwa. Jika kita yakin akan sabda beliau, kita tentu berupaya berdialog dan mohon petunjuk Nya. Lantas untuk apa masih membuka mata?
Yang lucu adalah pertanyaan yang mengatakan bahwa saat menutup mata, pikiran semakin kuat. Segala macam pikiran muncul saat menutup mata. Alhasil kita tidak bisa fokus berdialog dengan Tuhan yang berada dalam diri. Artinya, kita masih dikuasai pikiran. Kita masih berhamba atau diperbudak pikiran. Kita belum sadar bahwa pikiran dan otak adalah perangkat untuk mengenal Tuhan. Dengan kata lain, kita belum kenal Tuhan. Kita belum berhamba kepada Tuhan. Kita masih menuhankan pikiran.’ Secara lengkap, silakan baca ini.
Bila kita mau melakukan perjalanan ke dalam diri, kunjungi tempat meditasi yang tepat dan membuat kita nyaman saat melakukan latihan. Ya, kenyamanan tubuh menjadi satu syarat utama. Oleh karena itu Buku Meditasi yang digunakan semestinya menjelaskan secara lengkap bagaimana hubungan pikiran dan kesehatan tubuh. Pada dasarnya, kekacauan pikiran sebagai akar masalah terhadap kesehatan tubuh. Ya, ada keterkaitan sangam erat antara kesehatan tubuh dan panjang pendeknya napas.
Ada buku meditasi yang secara lengkap membahas tentang hal tersebut di atas. Bisa saja mencari buku meditasi di pasaran atau di toko online Tetapi cara yang paling membantu adalah ketika yang menuliskan adalah yang memang berdasarkan pengalaman pribadi. Suatu buku yang dituliskan oleh Seseorang yang berpengalaman memiliki RUH. Yang saya alami ketika membaca buku meditasi seperti itu ada saja pemahaman baru setiap kali membacanya kembali. Ternyata pemahaman baru muncul seiring dengan intensitas kita latihan meditasi.
Ini buku yang saya bisa rekomendasi. Mungkin banyak buku tentang meditasi di jual bebas, namun ini menurut saya. Di tempat ini sering dilakukan OPEN HOUSE bagi Meditasi Pemula.
Bagaimana Korelasi Antara Kesehatan Tubuh dan Napas?
Sangat sederhana. Perhatikan saat kita bernapas; panjang atau pendek kah napas kita. Semakin jarang dan dalam napas kita, gejolak pikiran kita semakin jarang atau lebih tenang. Ada keterkaitan antara napas dan prana. Kelemahan prana dalam diri seseorang berdampak pada kinerja organ dalam tubuh kita tidak normal. Akibatnya kesehatan kita menurun.
Pada tubuh setiap manusia terdiri dari 5 (lima) lapisan kesadaran. Kesadaran tubuh atau (badan), Anamayakosha; Kesadaran Energi (Prana); Kesadaran Mental/ emotional atau disebut sebagai Manamayakosha (pikiran dan perasaan); berikutnya adalah Kesadaran Intelejensia atau Buddhi (Vigyanmayakosha); dan lapisan kesadaran terakhir adalah Anandmayakosha. Secara lengkap, silakan baca artikel ini.
Kegelisahan pikiran atau kecemasan akan membuat jantung kita berdebar semakin cepat. Dengan mudah bisa ditebak yang akan terjadi selanjutnya; setiap organ dałam tubuh kita tidak akan memberikan kinerja yang baik. Oleh karena itu, dengan tetap menjaga ketenangan pikiran akan berakibat detak jantung menjadi normal. Selanjutnya berefek pada kinerja organ dalam tubuh kita bekerja secara optimal.
Pada setiap sesi latihan meditasi selalu diakhiri dengan berbaring secara sempurna. Dalam arti rileksasi akan terus diupayakan dan dipertahankan. Pada saat tubuh berbaring rileks, para fasilitator memandu Meditasi Pemula, masum ke alam rileksasi yang dalam. Percaya atau tidak percaya, saat itu sesungguhnya terjadi perubahan cara pandang yang lebih baik apad akhir sesi.
Memang sulit dibuktikan, tetapi berdasarkan pengalaman saya pribadi yang sudah berada di Anand Ashram sejak tahun 2001, banyak terjadi perubahan pada watak atau perilaku saya keseharian. Tidak percaya?
Silakan coba sendiri bagaimana tubuh kita menjadi sehat secara prima…………..