Pencerahan itulah tujuan kita memiliki organ otak yang kompleks sehingga mind dapat berekspresi secara sempurna.

Sebagai hasil ekspresi yang sempurna itulah tujuan mind tercapai — Samadhi, Keseimbangan – Diri, Kesadaran akan Kesejatian – Diri, Pencerahan.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

(Yoga Sutra Patanjali by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)

Anugerah otak yang amat sangat kompleks ditujukan untuk mencapai Pencerahan, Kesimbangan Diri. Seimbang berarti tidak terpengaruh oleh gelombang duka-derita. Saat itu Diri diekspresikan sebagai Sang Jiwa Agung. Jangan sia-siakan kelahiran dengan anugerah otak yang sangat kompleks hanya untuk memburu kenyamanan tubuh indrawi. Hewan tidak membutuhkan otak sebagaimana yang ada dalam tempurung kepala manusia. Otak mereka lebih sederhana susunannya.

Mayoritas penggunaan otak hewan untuk keperluan memenuhi kebutuhan dasar: ‘Makan, minum, seks, serta tidur’. Tidur pada manusia lebih berorientasi pada kenyamanan sandang dan papan. Bila anugerah otak yang kompleks pada diri manusia hanya digunakan untuk memenuhi sebagaimana yang hewan butuhkan, bukankah kita mensia-siakan kehidupan sebagaimana manusia?

Otak kompleks dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang bersifat responsif. Responsif berarti butuh pengolahan yang mendalam serta luas. Sedangkan otak mamalia hanya bisa melaksanakan pekerjaan yang reaktif. Reaktif tidak membutuhkan pikiran panjang serta mendalam. So, otak sederhana yang ada pada hewan cukup memadai.

Meningkatkan harkat kemanusiaan dalam diri kita membutuhkan hardware yang kompleks. Keseimbangan diri hanya bisa digapai ketika tubuh masih hadir di dunia. Keseimbangan diri amat tidak dibutuhkan pada saat setelah kematian tubuh. Meningkatnya harkat kemanusiaan ditunjukkan oleh adanya rasa empati yang meningkat dalam kehidupan keseharian. Senantiasa mempertimbangkan prinsip: ‘Perlakukan sesamamu sebagaimana dirimu ingin diperlakukan’.

Otak yang selalu digunakan untuk menilai, apakah tindakannya mulia atau sekedar memperturutkan kepentingan golongan dan kelompoknya, sekalipun itu untuk kepentingan keyakinan atau kepercayaan yang sama. Pola pikir seperti ini masih pada tahap setara dengan hewan. Apalagi berpedoman bahwa orang yang menjadi pemimpin harus sama dengan keyakinan yang dianutnya. Cara berpikir yang amat dangkal karena seakan dunia hanya satu warna, yaitu keyakinan sendiri paling baik. Cara yang masih mengedepankan ego pribadi. Pola pikir yang masih belum meninggalkan pola pikir dengan hardware limbik, otak warisan reptilia.

Jika masih berpikir cara yang warisan otak mamalia, kita telah mensa-siakan otak yang kompleks. Hardware neocortex ini seharusnya difungsikan secara layak.

Kesadaran akan Kesejatian Diri membutuhkan kerja otak yang kompleks. Bila dalam kehidupan saat ini, kita tidak menggunakan otak untuk mencari Kesejatian Diri, kita belum menggunakan sebagaimana tujuan dari anugerah otak yang kompleks. Karena otak hewan tidak membutuhkan neocortex. Betapa meruginya hidup dengan tidak meng-optimalkan kinerja otak.

Belajar dari sini, selama ini tampaknya kebanyakan dari kita masih belum beranjak dari penggunaan otak warisan reptilia. Boleh saja bergelar S1, S2, dan bahkan S3 tetapi selama masih memikirkan untuk meningkatkan kenyamanan tubuh, ya sami mawon… 

Pencapaian pada kesuksesan harta dunia belum pada tahap mensyukuri anugerah otak kompleks dalam tubuh kita….

Saya ingat kata Master saya, Pencaharian harta dunia bersifat sains, sedangkan spiritualitas membutuhkan olahan yang lebih kompleks. Pada saat inilah, otak yang kompleks dibutuhkan sebagai hardware.