Deconditioning
Deconditioning berarti melakukan penghapusan atau pembongkaran terhadap kondisi lama. Bisa lama terbentuk sebelum kelahiran kita. Juga bisa terjadi saat kehidupan saat ini. Tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Dan hanya saat kita hidup sekarang, pembongkaran kondisi lama bisa dilakukan. Kondisi kita adalah bentukan dari lingkungan sekitar kita. Inilah kendali massal. Inilah penyebab kelahiran kita saat ini.
Jangan beranggapan bahwa kita sudah baik. Karena kita sakit, maka kita lahir. Pemahaman seperti ini hanya bisa diperoleh dari seorang Guru Sejati. Seorang guru yang mengajarkan Brahma Vidya. Pengetahuan Sejati. Pengetahuan tentang keilahian; tentang kemuliaan setiap manusia. Kemuliaan manusia bukanlah monopoli seorang nabi, avatar atau seorang yang kita anggap suci. Tentang Guru merupakan Tuhan bisa disimak di bawah ini:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Efek Kondisi lama
Kekacauan yang ada sekitar kita saat merupakan cerminan dari kondisi mental/emosi kita. Kekacauan pikiran kita tercerminkan dari apa yang kita ucapkan atau ekspresikan ke luar. Bisa terjadi saat kita menanggapi suatu status pada medsos. Bila komentar kita tidak membangun atau kasar atau menjelekkan orang atau keadaan berarti pikiran kita kacau. Jangan salahkan keadaan di luar diri, tetapi pahamilah bahwa kita semua disatukan oleh energi yang satu dan sama. Silakan baca ini.
Tujuan setiap manusia lahir di bumi adalah satu dan sama: ‘Membongkar kondisi lama’ Inilah deconditioning. Kondisi ini juga penyebab utama kekacauan sekitar kita. Dunia sekitar kita cerminan atau refleksi dari diri kita masing-masing. Jangan berharap terwujud kedamaian atau ketentraman bisa kita sendiri belum damai atau tentram.
Kekerasan
Tuntutan atau harapan kita terhadap terjadi kedamaian di luar hanya membuktikan bahwa kita belum memahami pola kerja alam semesta. Pikiran kita tidak terbatas, bahkan kitalah pencipta dunia ini. So, bila kita mau memperbaiki keadaan dunia ini, maka kita mesti mulai dari diri sendiri.
Pemaksaan kehendak terhadap orang lain merupakan ekspresi kekerasan dari dalam diri kita. Inilah bentuk kebodohan. Orang yang tidak tahu bukan disebut bodoh. Tetapi orang yang ‘tidak mau tahu’; itulah yang disebut bodoh. Seorang tidak tahu akan belajar dengan hati terbuka sehingga tahu. Orang bodoh karena menutup hatinya terhadap kebenaran, kebenaran sejati yang dibutuhkan oleh setiap manusia lahir. . Ini bentuk kekerasan terhadap diri sendiri.