Disesatkan pendapat
Inilah kelemahan kita. Kelemahan banyak orang. Karena kelemahan kita sendiri kita sering tidak mampu mengenali bahwa kita disesatkan pendapat orang di sekitar kita. Hal ini terjadi ketika kita tidak memiliki banyak informasi yang tepat. Atau juga karena kita terjebak oleh kekuatan hipnosis massal.
Penyebab utama adalah karena kita belum mau atau mampu mengakses kebenaran sejati yang ada dalam diri sendiri. Ketidak mampuan untuk me-akses kebenaran sejati disebabkan oleh rasa takut yang diciptakan oleh massa sekeliling kita. Padahal bila kita bersedia membuka diri, banyak kebenaran yang belum kita ketahui.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Pendapat hanyalah Pendapat
Dalam buku This is Truth That too is Truth by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com dituliskan:
Anda tidak bisa menghentikan siapapun untuk berpendapat. Namun, pendapat hanyalah pendapat. Pendapat bisa atau tidak bisa tidak sesuai dengan fakta nyata. Camkan hal ini untuk menghindari disesatkan oleh pendapat.
Setiap orang bisa mengutarakan pendapat. Sama sekali tidak dilarang. Namun kita kita sendiri mesti sadar, apakah pendapat kita membuat sekitar kita menjadi baik atau buruk. Silakan baca lengkap di sini. Ya, selama pendapat kita membuat kehidupan sekitar bertambah baik, maka pendapat kita selaras dengan alam.
Kita harus memiliki kecerdasan atau intelejensia agar kita bisa berkontribusi kebaikan bagi semesta. Pendapat yang membangun mesti kita sebarkan, baru kita bisa dikatakan hidup. Bila pendapat kita membuat sekitar kita menderita atau tercipta pertengkaran, kita bagaikan dewa kematian. Ini keburukan kita. Ini kegagalan kita dalam kehidupan ini. Jadikan hidup kita berkah bagi sesama.
Alam Kematian.
Anda tidak bisa sekedar berpendapat tentang hidup atau tentang cara hidup yang Anda inginkan. Tetapi lepaskan segala opini atau pendapat, hanyalah setelah itu Anda bisa mulai hidup.
Selama kita mengikuti pendapat atau opini orang lain, kita bagaikan budak. Kita belum memiliki kebebasan. Saat kita seperti itu, kita belum hidup. Kita di alam kematian. Kita berada di dunia mimpi atau ilusi ciptaan orang lain. Kita menjadi budak dari sekeliling kita. Kita menderita..
Jadi, sumber penderitaan bukanlah dari orang lain, tetapi karena ketidakmampuan kita melepaskan diri dari opini orang lain. Kita mau melakukan ini atau itu harus minta persetujuan orang lain. Kita mesti meyakini pendapat kita. Oleh karenanya kita mesti sadar, apakah pendapat kita memang yang dibutuhkan oleh orang banyak atau tidak? Bila kita yakin bahwa yang kita utarakan memberikan manfaat bagi orang banyak, lakukanlah tanpa keraguan. Dengarkan nurani sendiri. Suara nurani yang sejati bila yang kita sampaikan berguna bagi kehidupan orang banyak.
Lepaskan diri dari alam kematian. Alam pendapat lingkungan yang kebanyakan hanya dari ketidaktahuan alias kebodohan.