Bahaya Hukum tarik menarik
Inilah hukum yang tidak bisa disangkal, hukum tarik menarik. Bukan saja yang baik menarik yang baik, terapi juga buruk menarik yang buruk. Selain hukum sebab-akibat yang sebagai landasan semua hukum di alam ini. Bila kita tidak mau atau ingin tertarik pada hal yang tidak kita inginkan, pindahkan frekuensi.
Getaran pikiran memiliki frekuensi sebagaimana gelombang radio. Ketika kita mau masuk ke frekuensi tersebut, kita akan selalu bertemu dengan orang yang memiliki frekuensi sejenis. Misalnya, kita suka akan batu akik, secara otomatis gelombang pikiran kita akan menarik mereka yang memiliki hobi yang sama. Suka berburu kuliner, kita akan senang bergaul dengan mereka yang hobi makan. Seperti inilah kerja hukum tarik menarik.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Inilah celakanya dari hukum tarik menarik. Bila frekuensi kita rendah, maka kita akan mencari mereka yang memiliki frekuensi sama. Dan pada umumnya, duna ini dipenuhi oleh mereka yang memiliki gelombang ketidaktahuan atau ketidakpedulian pada tujuan kelahiran.
Dunia materialistik
Inilah dunia yang kita kenal pada umumnya. Zaman ini adalah zaman Kaliyuga, dunia benda menjadi penguasa utama. Silakan simak di sini. Tuhan atau yang puja adalah materi. Dan yang perlu kita sadari adalah bahwa dunia materi merupakan dunia yang membuat kita menderita.
Semua penderitaan kita terjadi karena kita terbenam dalam dunia benda. Tidak perlu kita menafikan materi atau uang. Uang dibutuhkan untuk menunjang kita tetap hidup. Kita tetap butuh uang, namun kita bisa tidak menuhankan uang atau materi.
Yang harus kita ingat adalah bahwa penguasa dari pikiran adalah kita sendiri. Sayangnya, kita sering terpengaruh dengan pendapat orang. Berita media sangat besar mempengaruhi pola pikiran kita. Banyak orang terjebak dalam dunia maya. Hanya membaca berita yang tidak membuat kita bahagia, kita marah. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Karena sesungguhnya atau pada dasarnya kita semua lahir karena kebodohan. Hal ini yang mengakibatkan kita senang pada yang rendahan. Unsur kebodohan sudah ada. Kelahiran kita di dunia ini karena kebodohan kita. So, jangan cari kesalahan di luar. Introspeksi diria sendiri, di atas segalanya, bangun dan ubahlah frekuensi rendahan dalam diri kita sendiri…..
Kearifan Nusantara
Bila kita bersedia membuka diri, dan kita mau membaca tulisan warisan leluhur yang juga pernah diulas oleh Svami Anand Krishna antara lain: Dvipantara Dharma Sastra, Dvipantara Jnana Sastra, dan Dvipantara Yoga Sastra, www.booksindonesia.com; kita akan mengetahui bahwa lebih utama melakukan introspeksi ke dalam diri. Ini yang menjadi pembeda.
Mengenal diri sendiri berarti memahami akar permasalahan. Sebagaimana diuraikan sebelumnya, kita lahir sebagai akibat kebodohan atau ketidaktahuan yang kita ciptakan sendiri. Oleh karenanya, leluhur kita mengajak kita menapak serta mengamati diri sendiri. Memahami kerja pikiran merupakan fokus perhatian yang harus diolah.
Dunia ini adalah ciptaan pikiran kita. Ketika kita di rumah, kita memiliki dunia rumah. Saat di kantor kita memiliki dunia kantor. Namun saat yang sama, kita juga hidup di dunia pribadi sendiri. Inilah dunia paralel bagi setiap orang.