Di medan perang kuruksektra….
Melihat kubu lawan yang ‘terasa’ jauh lebih kuat dan siap, Arjuna takut. Dan, dalam keadaan takut itu ia lupa akan kekuatan dirinya. Ini adalah keadaan mandeg, hidup tidak dinamis lagi. Dalam keadaan mandeg, kita tidak memiliki nyali untuk menghadapi tantangan hidup sekecil apa pun.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kita sering mengalami kemandegan seperti itu.
Apa yang mesti dilakukan? Akuilah kemandegan diri. Persis seperti anjuran Krishna kepada Arjuna, “Ketahuilah bahwa kau sakit.”
Ya, “Kemandegan diri” adalah penyakit.
Kemandegan tidak selaras dengan hukum alam yang senantiasa berkembang, selalu berubah, berjalan, dan tidak pernah berhenti.
Kemandegan diri terjadi ketika kita menjadi sangat personal, hanya mementingkan diri. Hanya menghitung untung-rugi bagi diri sendiri. Seorang miskin bisa mandeg dengan kemiskinannya. Dan, seorang kaya bisa mandek dengan kekayaannya. Si miskin takut karena tidak punya uang. Si kaya takut kehilangan apa yang telah dimilikinya.
Si miskin malas, maka tidak berkembang.
Si kaya malas, dan tenggelam dalam kekayaannya. dua-duanya tidak inteligen, tidak cerdas, karena mandek, tidak berkembang.
Dikutip dari buku Karma Yoga by Anand Krishna, www.booksindonesia.com