Kodrat
Hidup sesuai kodrat berarti hidup bebas yang tidak bergantung pada dunia luar. Kebebasan inilah kodrat manusia, dan bila seseorang bisa menjalaninya, adalah suatu keniscayaan bahwa dirinya menggapai kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati bukan kelegaan atau kesenangan ketika keinginan kita terpenuhi.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Seringkali atau bahkan secara umum, kita tidak memahami kodrat kita. Karena sesungguhnya yang disebut kodrat berkaitan erat dengan potensi diri setiap manusia. Dan potensi Diri setiap insan satu dan sama. Inilah potensi Diri kita semua. Dengan memahami potensi diri yang satu dan sama, maka kita bisa memahami kodrat Diri kita, hidup dengan bebas.
Kodrat kita adalah mandiri, tidak bergantung pada faktor-faktor di luar diri; Mari kita simak video yang menjelaskan secara rinci tentang kodrat dan potensi diri:
Keceriaan
Seseorang yang hidup sesuai potensinya, ia memiliki keceriaan. Dalam buku 5 Steps to Awareness by Anand Krishna:
Keceriaan adalah sikap hidup, suatu sifat. Kita tidak tergantung pada orang lain untuk bersikap ceria. Sikap itu adalah kita sendiri.
Jiwa yang tidak ceria adalah jiwa yang tertutup, tidak bisa menerima dan memberi. Inilah jiwa-jiwa “kafir” dalam arti kata sebenarnya.
Ya, keceriaan adalah sifat sejati manusia. Dan ini bisa terjadi ketika kita tidak lagi memiliki ketergantungan pada orang lain. Untuk mewujudkan keceriaan yang merupakan sifat sejati manusia, kita mesti belajar dari alam. Burung berkicau dengan ceria. Seakan ia menyadari bahwa kelahiran ini merupakan berkah. Ini yang sering kita abaikan.
Dalam kicauan nan merdu yang mendengarkan bisa begitu terbawa keceriaan. Tanpa kita sadari, kita terbawa dalam gelombang keceriaan. Bukankah ini sering membuat orang terhibur bila dalam kesedihan/kepedihan? Saat kita begitu terhanyut suara kicauan burung, frekuensi keceriaan terbangkitkan. Atau ketika kita begitu terpesona keindahan alam. Keindahan alam membuat kita begitu terbuka dan ceria..
Jiwa/hati tertutup
Jiwa yang tidak ceria hanyalah membuktikan bahwa saat itu jiwa/hati tertutup. Tidak mau menerima kebenaran yang hakiki akibat doktrin dari pemahaman sempit bahwa keyakinan/kepercayaan yang dianutnya paling baik atau sempurna membuat seseorang jauh dari keceriaan.
Pikiran yang begitu menguasai diri menjadi hijab atau penghambat keterhubungan dengan aliran energi keceriaan atau kemuliaan atau keceriaan. Permainan pikiran yang terlalu banyak dipengaruhi oleh pendapat tidak bijak membuat hati tertutup. Inilah penderitaan; dan ini bukanlah potensi diri kita…