Intelektual Menjauhkan Tuhan : Pikiran Manusia Berkaitan Dengan Intelektual Berurusan Dengan Penyelesaian Masalah Duniawi

Penggunaan Intelektual Menjauhkan Tuhan, karena intelektual berurusan dengan pengetahuan saja.

Pikiran yang saya maksudkan adalah intelektual, kepintaran. Mungkin yang dikenal manusia pada umumnya sebagai otak kiri. Tetapi setelah saya memahami tentang fungsi otak, mungkin yang dimaksudkan dengan otak kiri sebenarnya bagian otak yang terkait dengan otak mamalia, fungsinya. Yang terkait dengan perasaan takut ; lawan atau lari (fight or flight) warisan otak reptil.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Kita menggunakan pikiran untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebendaan atau duniawi. Misalnya untuk mencari uang/harta; kekuasaan/tahta; dan wanita. Di sinilah korelasinya : ‘Pikiran adalah materi yang masih kasar. Sedangkan intelejensia sudah lebih halus lagi. Hasil transformasi pikiran adalah intelejensia atau buddhi.

Pikiran sangat berhubungan dengan kepentingan diri sendiri. Misalnya untuk pengetahuan/sains berkaitan dengan intelektual. Dengan menggunakan intelektual kita bisa berfilsafat ria. Kita bisa mendefinisikan Tuhan dengan ini dan itu, tetapi sebatas definisi. Peran intelektual tidak memuaskan manusia. Ibarat kita mendefinisikan tentang makanan dengan begitu indah dan menggiurkan, tetapi dipastikan tidak mengenyangkan perut yang lapar. Seperti inilah kita membuat deskripsi tentang Tuhan; sebatas kata hanya memberatkan beban pikiran.

Semakin banyak pengetahuan atau menggembungkan intelektual, semakin sulit bertemu Tuhan. Ini yang disebut hijab atau pembatas. Celakanya saat kematian tiba, semua beban ilmi pengetahuan tidak akan bisa menghantarkan penyatuan manusia dengan Tuhan. Pengetahuan bersumber dari pikiran.

Tuhan tidak akan bisa ditemui di alam setelah kematian. Dia hanya bisa ditemukan di alam nyata sekarang ini. Suatu pemahaman yang sangat merugikan bagi orang yang melakukan bunuh diri untuk mengakhiri masalah dan kemudian ingin bertemu Tuhan.

Tuhan tidak ada di surga, karena surga sudah banyak orang baik atau suci, sehingga kehadiran Tuhan tidak lagi dibutuhkan. Tuhan hanya bisa ditemukan di neraka, mungkin bumi ini? Siapa yang tahu, saya juga tidak tahu….

Keberadaan Tuhan amat dibutuhkan untuk menuntun manusia yang bersalah atau berdosa, tidak dibutuhkan bagi orang baik/suci. Untuk apalagi, sudah baik yang telah menjadi bagian dari Tuhan. Tuhan dibutuhkan sebagai penuntun menuju Tuhan/kesatuan dengan Dia.

Pikiran tidak ada urusan dengan Tuhan, pikiran berurusan dengan pengetahuan. Dan pengetahuan menggunakan tak mamalia dan reptilia.

Dari buku Atma Bodha by Anand Krishna, saya menemukan penjelasan yang sangat membantu:

Kita membuat suatu kipas angin; ki[as angin ini bergerak dengan menggunakan listrik. KIpas angin adalah otak sebagai perangkat untuk mengekspresikan pikiran. Pikiran atau mind sebagai listriknya. Kipas angin tidak bisa berputar bila tidak ada aliran listrik.

Tubuh termasuk otak tidak bisa bergerak bila tidak ada pikiran/energi listrik atau perangkat lunak anggap saja pikiran yang digunakan mengurusi bendawi atau kenyamanan indrawi.

Kita sebagi pembuat kipas angin adalah jiwa. Sang jiwa ini yang bisa memahami peran tubuh/otak dan listrik. Ia tahu bila skipas angin rusak, tetapi pikiran tidak tahu. Pikiran hanya berfungsi sebagai energi untuk menggerakkan kipas.

Jadi ketika si kipas ini rusak, si listrik tetap bekerja mengaliri.

Kita sebagai pembuat mengetahui penyebab kipas tidak berfungsi atau berputar. Tubuh kita bisa rusak, tetapi pikiran tidak peduli. Pikiran hanya berurusan dengan kenyamanan indrawi. Si pikiran tidak peduli bahwa makanan yang diasup bisa merusak tubuh kita. Bukan kah hewan pun sama? Yang penting makan dan enak di lidah, tidak peduli bahwa makanan enak belum tentu bisa membuat tubuh kita sehat.

Ketika sakit, Sang Jiwa mengerti bahwa makanan jenis tertentu terbukti merusak Salah Satu bagian organ dalam tubuh kita. Sang Jiwa tahu kegunaan tubuh kita sebagai kereta untuk membawa Sang Jiwa menuju Keilahian. Pikiran tidak berurusan dengan Tuhan; Sang Jiwa Agung. Buat konsep atau deskripsi tentan Tuhan tahu (filsafat).

Inilah sebabnya pikiran tidak bisa bertemu Tuhan, beda lembaga. Dengan kata lain : ‘Intelektual Menjauhkan Tuhan. Pikiran lembaga kebendaan/duniawi otak mamalia dan reptil. Intelejensia menggunakan bagian otak baru/neocortex untuk berekspresi.

Intelektual Menjauhkan Tuhan