Mereka yang sungguh-sungguh bijak atau Parama Pandita adalah mereka yang mampu menarik diri dari urusan-urusan dunia — kewajiban dan tanggung jawab duniawi — ketika tiba waktunya.’ 

(Dvipantara Jnana Sastra by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Bijak berarti memahami akan tujuan kelahiran. Tanpa memahami tujuan kelahiran, kita terjebak pada kesibukan duniawi. Artinya, dalam melakoni kehidupan kita tidak terjebak dalam rutinitas yang bersifat horizontal. Pemahaman horizontal bermakna hanya masalah panca indra, kepuasan atau kenyamanan.

Arah vertikal berarti arah yang tinggi, bukan datar. Vertikal menuju ke arah kemuliaan atau keilahian dalam diri. Hubungan horizontal hanya selama pandangan ke luar diri. Sebaliknya vertikal ke arah peningkatan kuatlitas kejiwaan atau intelejensia. Pola pikiran yang selaras dengan sifat alam semesta, kasih. Kasih adalah Tuhan, inilah arah vertikal dari perjalanan diri.

Urusan duniawi bisa dilakukan saat untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sebagai manusia hidup. Hal yang lebih utama adalah landasan dalam segala tindakan. Jika dalam kehidupan segala tindakan yang bersifat horizontal dilandasi kepentingan pencapaian arah vertikal, maka dapat dipastikan hasilnya baik. Ini disebabkan pola pemikiran arah vertikal selaras dengan kebijakan alam.

Adalah baik mengenalkan perjalanan arah vertikal atau perjalanan spiritual diperkenalkan sejak dini. Hal ini akan membuat si anak mulai memahami tujuan kelahiran. Semakin dini diperkenalkan semakin baik. Mengapa???

Karena si anak masih bisa dengan mudah menyerap suatu informasi yang sesungguhnya dibutuhkan. Kita harus sadar bahwa kelahiran seseorang bertujuan untuk memperbaiki kualitas kehidupan yang telah terjadi sebelumnya. Saya mengumpamakan bagaikan mahasiswa yang tidak lulus. Dan ketika ditawarkan untuk memperbaiki nilai agar lulus, maka ia bersedia lahir kembali untuk memperbaiki nilai agar lulus.

Disamping itu, ketika perjalanan arah vertikal diperkenalkan sejak usia muda, energinya masih penuh dan juga synap otak yang terbentuk oleh masalah urusan dunia belum terlalu kuat. Pembentukan synap karena pengaruh dunia terlapisi oleh pengetahuan spiritual sehingga dengan mudah suatu ketika terlepas dengan mudah. Ibarat kita akan melakukan perekatan antar dua benda. Bila pada permukaan masing-masing benda terlapisi minyak, maka daya lekatnya akan berkurang.

Tindakan bijak berarti melakukan perjalanan spiritual bukan karena melarikan diri dari kewajiban dan tanggung jawab akibat ulah kita arah horizontal. Karena seringkali, kita berumah tangga sebagai kewajinan memenuhi keinginan orang tua. Akibat perbuatan kita menikah dengan seseorang, kita harus bertanggung jawab.

Penuhi kewajiban terhadap anak sampai mereka siap untuk bekerja sehingga bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dan, dampingi istri atau suami sebagai bentuk tanggung jawab atas pilihan kita. Berikan kesadaran pada pasangan bahwa setiap orang memiliki kewajiban melakukan perjalanan arah vertikal. Spiritual…