Kita sering beranggapan bahwa juara sejati adalah seseorang yang bisa mengalahkan musuh-musuh atau saingannya. Tetapi ketika itu terjadi, orang tersebut sesungguhnya mengalami kekalahan total. Kekalahan yang terjadi karena ketidakmampuannya mengalahkan diri sendiri. ia mengorbankan orang lain demi keunggulan diri. Diri yang dimaksudkan adalah lapisan terluar. Ia berharapkan pujian dunia. Tentu dunia adalah tataran fisik……
Pada buku Life Workbook yang dituliskan oleh Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com :
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
‘Setiap orang yang rela berkorban, telah keluar sebagai pemenang. ia berhasil menguasai nafsunya yang selalu ingin menang sendiri’
Tampkanya kalimat ini sepele, bahkan cenderung diabaikan dalam abad ini. Semua orang berlomba untuk mengalahkan saingan bisnis atau mengalahkan orang lain agar dapatkan pujian atau penghargaan. Akibatnya dunia tempat kita bergantung agar tetap hidup atau survive rusak. Hal ini terjadi karena keinginan kita untuk menggapai kanyamanan indrawi. Mungkin atau dapat dipastikan bahwa hal ini bukan hal baru, itulah realitanya. Tetapi tulisan ini juga sekedar mengingatkan diri sendiri agar tidak terlibat dalam permainan dunia yang sesungguhnya semakin menjauhkan dari tujuan kelahiran di bumi.
Juara sejati yang tidak akan mendapatkan saingan tidak hanya satu, tetapi banyak. Aneh juga? Selama ini kita kenal juara sejati hanya satu. Banyak orang bisa menjadi juara sejati. Dengan mengalahkan hawa nafsunya sendiri, setiap orang bisa menjadi juara sejati. Salah seorang utusan dari Sang Maha Pencipta dalam suatu perang besar pernah menyampaikan pesan. ‘Perang ini bukan perang besar, perang besar terjadi setiap saat. Kemenangan melawan musuh di luar diri bukan sesuatu yang pantas dikagumi. Keunggulan melawan diri sendiri adalah yang pantas diapresiasi.’
So, musuh atau lawan yang tampak jauh lebih mudah daripada melawan musuh yang tidak kelihatan. Dan musuh yang tidak tampak ini tidak benar-benar bisa ditundukkan. Suatu ketika tunduk atau terkalahkan, tetapi di saat lain waktu, tanpa kita sadari akan bangkit dan mengalahkan kita. Kita butuh mewaspadai setiap saat. Untuk mengalahkannya, kita harus mengetahui bahan bakarnya atau sumber energinya.
Ego adalah musuh sejati yang tidak pernah kenal menyerah. Satu kali dikalahkan, 1000 kali ia bisa bangkit. Ia memiliki sumber kekuatan atau energi tanpa batas. Kerelaan untuk berkorban pada kepentingan diri adalah senjata utama untuk mewujudkan diri menjadi juara sejati. Keinginan untuk menang sendiri adalah musuh utama menggapai juara sejati.
Bila juara sejati bisa digapai, maka dunia menjadi damai dengan sendirinya. Seorang juara sejati bisa memilah antara keinginan dan kebutuhan. Saya ingat yang disampaikan oleh Mahatma Gandhi:
‘Dunia bisa memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak bisa memenuhi keinginan seorang yang serakah’
Dengan meditasi, kita bisa menjadi juara sejati. Seorang meditator adalah seorang yang hidup secara sadar. Sadar berarti memiliki kerelaan untuk melakukan sesuatu yang jika hal tersebut dilakukan pada dirinya, ia tidak akan menerima.