Kasih dan Kepedulian
Kasih dan Kepedulian menjadi kunci kehidupan. Makanan dan minuman membuat badan hidup dan berkembang, namun tidak memberikan kehidupan bagi pikiran. Pikiran yang hidup bila bisa membuat sesama menjadi hidup. Kembali pepatah Jawa menjadi sangat relevan diimplementasikan. Urip iku Urup.
Badan memiliki energi. Dalam video di bawah ini, kita bisa melihat bahwa walaupun otak sang ibu sudah dinyatakan mati atau brain death, tetapi bayi kembar yang ada dalam kandungan bisa diselamatkan dengan cara operasi saat memang usia bayi yang layak.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Sang bayi bisa bertahan hidup dan tumbuh kembang karena kasih dan kepedulian para perawat dan dokter yang ada. Pesan yang penting dalam video ini adalah bahwa jadilah seorang dokter yang bukan mengejar uang dan harta benda. Banyak anak kecil ketika ditanya, nanti kalau dewasa ingin jadi apa?
Si anak menjawab: ‘Ingin jadi dokter karena melihat dokter kaya dengan memiliki rumah besar dan mobil bagus’. Bukan karena kepudulian terhadap sesama manusia. Bukan karena empati yang timbul karena sisi kemanusiaannya. Inilah kecelakaan…..
Tanpa sadar kita kita bersama sedang menciptakan monster keserakahan. Lingkungan merupakan pendidikan bagi kita semuanya. Segala sesuatu yang berada di sekitar kita secara alami terserap dalam pikiran kita. Dan inilah pembentuk karakter kita di masa akan datang.
Irama Kehidupan
Dunia ini berirama. Gemulainya lambaian dedaunan merupakan respons terhadap irama musik angin. Kita sering mengadopsi suara alam, baik suara burung maupun suara gemericiknya air. Semua suara alam membuat kita tenang dan damai. Irama alam oleh manusia diadopsi dalam musik ciptaan manusia. Irama ciptaan manusia tidak akan menghidupkan rasa bila tidak dibarengi rasa.
Rasa kasih yang muncul dari sanubari para perawat dan dokter dalam video tersebut membuat bayi dalam kandungan bertahan dan bisa lahir dengan selamat.
Selain itu, jasad sang ibu yang otaknya dinyatakan mati bisa bertahan juga karena adanya irama musik dari kepedulian para dokter dan perawat. Ada sinkronisasi antara tubuh yang memang kenal musik dan irama musik. Sebagaimana yang diungkapkan ollen Svami Anand Krishna tampaknya benar adanya. Musik sudah ada dalam diri manusia secara alami. Yang dibutuhkan adalah pemicu irama musik dari luar.
Hidup memang harus berirama. Prosa membuat kita kaku, musik membuat sifat kehidupan menjadi lembut.