Itu juga sifat Tuhan yang selama ini kita kenal. Sifat iri hati, dengki, pemarah, dendam, dan sifat buruk lainnya bukan sifat asli manusia. Mengapa? Karena Tuhan sebagai sumber sifat tersebut ada dalam diri manusia juga. Sesungguhnya, sebagaimana disampakan oleh Baginda Rasulullah SAW, Tuhan lebih dekat dari urat lehemu. Berarti tiada keterpisahan antara manusia dan Tuhan. Tidak heran jika kasih, indah, dan lembut merupakan sifat manusia yang sudah ada sejak lahir.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Bagaimana dengan pemarah, iri hati, dengki, dan dendam?

Menurut pendapat saya, in bukan sifat. Ini kondisioning yang tercipta dari programming masyarakat. Bentukan masyarakat yang belum sadar bawa dirinya adalah percikan Tuhan. Iri hati, dengki, marah, dan dendam terjadi karena keinginan. Sifat adalah keadaan yang tetap pada setiap insan. Yang perlu dilakukan adalah menyadari dan kemudian mengembangkannya.

Pemarah terjadi karena keinginannya tidak terpenuhi. Irihati muncul karena tidak mau sadar bahwa setiap orang sudah ditakdirkan untuk memiliki suatu barang. Sudah merupakan jatah dari sononya. Setiap manusia uniq adanya. Kita tidak bisa meng-irikan kesuksesan seseorang. Ia sudah diberikan jatah sebagaimana yang diterimanya saat ini.

Setiap orang memiliki rasa keindahan, kasih, dan kelembutan. Sebaliknya, tidak setiap orang memiliki rasa dengki, pemarah, dan gampang kecewa. Kasih, indah, dan lembut tidak bisa dipelajari. Yang diperlukan adalah: ‘Menyadarinya’ kemudian mengembangkanya sehingga menjadi perilaku dalam segala hal.

Berupayalah untuk mengembangkan sifat-sifat tersebut. Itulah sifat Tuhan. Ketiga sifat itu tidak lahir dan tidak bakalan mati. Sedangkan, marah, irihati, dengki, dan dendam bisa lahir dan mati. Dengan kata lain, kondisioning tersebut berasal dari dunia ini. Bukan bawaan dari surga yang indah, lembut, dan penuh kasih serta damai.

Jika ada manusia yang begitu lahir, kemudian besarnya pemarah, ia sudah membawa bibit yang dahulunya dimiliki saat kehidupan masa lalunya. Bukan asli milik surga. Karena suatu ketika seorang yang semula pemarah bisa hilang. Hatinya jai penuh kasih dan lembut.

Planet yang di galaksi pun lahir dan mati. Semua yang lahir akan berakhir dengan kematian. Suatu proses alam mengakibatkan planet ada. Sebelumnya tdak ada sesuatupun. Semua yang bisa diraba panca indra pasti punah. Keadaan yang tidak ada apa-apa adalah wujud keabadian.

Hari in bisa naik mobil sendiri. Sebelum hari ini, 1 minggu yang lalu apa yang dimiliki? Tidak punya mobil yang ada sekarang. Saat hilang, kesedihan pun muncul. Kesedihan dan kemarahan terjadi ketika kehilangan sesuatu. Sedih lahir dari kehilangan sesuatu. Beberapa hari kemudian, mobil ditemukan, kesedihan pun berakhir. Kesedihan yang mati..

Kebahagiaan terjadi ketika keinginannya terpenuhi. Rasa bahagia sudah ada sejak lahir. Bahagia adalah sifat yang melekat dalam diri manusia. Yang diperlukan hanya menyadari bahwa rasa bahagia adalah berkah bawaan setiap insan di dunia.

Kasih itulah Tuhan. So, saat kita bisa hidup dalam kasih, menerapkan kasih berarti hidup dalam Ke-tuhan-an, Sifat ketuhanan. Itulah kasih yang tidak pernah lahir dan tidak pernah mati. Tidak seorangpun belajar kasih. Yang diperlukan hanya menyadari kehadirannya…

Lihatlah induk singa atau macan. Karena kasihnya, ia melindungi anaknya. Kita bisa mengatakan bunga mawar warna merah itu indah bukan karena mata kita. Keindahan tidak bakal muncul saat melihat warna bunga yang indah tanpa hati yang indah. Mata tidak merasakan keindahan suatu benda. Hati yang indah lah yang bisa merasakan keindahan.

Tuhan memiliki sifat kasih, manusia juga…

Tuhan memiliki sifat indah, manusia juga…

Tuhan memiliki sifat lembut, manusia juga…

Jangan sia-siakan waktu kita didunia untuk tetap memelihara, irihati, pemarah, dan dengki. Itu milik dunia. Gunakan saat berada di dunia untuk membangun sifat kasih, indah, dan lembut agar saat kembali ke alam keindahan, surga, tidak kagok lagi….