Kasih berbeda dengan kasihan. Kasih adalah rasa yang dimiliki oleh manusia sejak dari sananya. Kasih berarti mendidik. Kasih adalah kekuasaan. Ia tidak mengenal takut. Ia berani mengungkapkan. Inilah rasa sejati. Kasih adalah kehidupan abadi. Kasih tidak berawal, di tengan, dan akhir. (Inspired dari A New Christ by Anand Krishna)
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kasih adalah bentuk rasa yang muncul dari dalam diri. Jika kasih sudah menguasai, tiada lagi setan kebencian, irihati, dan amarah eksis dalam diri. Sufi wanita yang terkenal, Rabiah Adawiyah bingung ketika ditanya: ‘Apakah kau tidak lagi bisa membenci setan?’ Dengan sanati dan santun Rabiah menjawab: ‘Dalam diriku atau hatiku sudah dikuasai dan dipenuhi kasih Allah sehingga dalam hatiku tiada ada lagi tempat bagi setan’ Demikian juga ketika Jesus ditanya: ‘Mengapa kau tidak membalas cacian dan hujatan mereka?’ Jesus menjawab: ‘Dalam kantongku tidak ada lagi mata uang kebencian serta kemarahan sehingga tidak bisa untuk membayar kemarahan mereka’.
Tujuan kelahiran manusia adalah mengisi hati ini dengan mata uang kasih sehingga tiada lagi tempat atauspace bagi irihati dan dengki. Namun bukan kasihan. Kasih adalah rasa sejati. Kasihan adalah emosi.
Mungkin banyak orang yang belum memahami perbedaan emosi dengan rasa. Emosi berasal dari kata E-energi. Motion-gerakan. Emosi berarti energi yang selalu bergerak. Ini mungkin sama dengan perasaan. Perasaan ataupun emosi adalah bersifat berubah-ubah. Tergantung dari mood . Rasa tidak pernah berubah dan bersifat abadi. Sama sekali tidak tergantung mood. rasa muncul dari dalam diri. Sesungguhnya tidak juga bisa disebut muncul. Memang sudah inherent.
Emosi adalah energi yang selalu bergerak. Emosi atau perasaan terjadi karena ada pemicu dari luar. Adanya emosi ini memancing endapan energi yang terpendam. jika energi dalam hati ini terpicu, terjadilah kemarahan atau kebencian. Jadi sesungguhnya bukan karena pancingan seseorang ia marah. Karena semata sesuatu yang sudah ada dalam dirinya. Energi kemarahan yang merupakan akumulasi beberaoa waktu. Agar tidak terjadi ledakan yang bakal merusak ke luar diri, lebih baik disalurka terlebih dahulu.
Rasa terjadi dengan sendirinya. Terjadinya rasa bukan karena adanya pemicu dari luar. Rasa sejati ini merupakan bawaan lahir. Alami manusia. Beda dengan perasaan. Perasaan naik turun. Rasa selalu dalam keadaan konstan. Bahagia. Rasa itulah sesungguhnya energi manusia. Kasih itulah rasa.
Kasihan adalah perasaan atau emosi yang sangat tergantung oleh pemicu dari luar. Kasih bersifat mendidik. Kasiha sebaliknya. Sering sekali bahkan membunuh seseorang. Rasa kasihan terhadap seorang peminta-minta tidak akan mebangunkan semangat untuk berjuang, namun malah mematikan semangat untuk berkarya. Baik bagi negeri ini maupun terhadap sesama.
Kasih membangunkan kesadaran. Kasih adalah rasa. Kasih bersifat membangunkan kesadaran manusia. Kasih berupaya menunjukkan jati diri manusia. Tampaknya kasih keras dan kejam. Karena perasaan ini dimiliki oleh mereka yang sesungguhnya sedang sakit. Mereka yang sedang sakit tidak menyukai pil. Pil menjadikan rasa pahit di lidah. Tapi rasa pahit ini menyembuhkan. Demikian juga perbuatan yang dilandasi oleh kasih ‘tampaknya’ menyakitkan tapi justru menyembuhkan…