Keluh kesah serta senantiasa minta tolong pada Tuhan berarti menganggap Tuhan jauh dari kita. Kita belum juga sadar bahwa tidak mungkin kita bisa hidup di luar Tuhan. Keluh kesah kita merupakan bukti nyata bahwa keyakinan keberadaan Tuhan yang lebih dekat dari urat leher belum juga ada.

Keyakinan pada Tuhan juga berarti Tuhan sendiri yang meyakini diri sendiri. Kita mesti memahami sebab penderitaan. Penderitaan kita terjadi ketika kita masih saja mengingat masa lalu. Dengan kata lain, pikiran kita belum juga beranjak atau move on dari peristiwa yang sudah berlalu. Alam pikiran kita dipenuhi oleh peristiwa yang bukan saat ini. Sadarilah bahwa yang ada hanya saat ini.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Yang disebut kemarin sesungguhnya hanyalah ilusi. Tidak ada secara konkrit. Mungkin saja luka yang ada di tubuh karena jatuh kemarin. Tetapi, apakah kita saat ini hidup di saat kemarin. Apa yang disebut kemarin tidak pernah terbukti. Luka atau derita sekarang sebagai akibat suatu keadaan yang sudah berlalu.

Jika kita merasakan sakitnya, ini berarti kita hidup dalam kekinian. rasa sakit membuktikan kita berada di saat ini. Pemikiran pada peristiwa lalu bertentangan dengan rasa sakit yang diderita. Rasa sakit hanya ada di saat ini. Perselisihan persepsi antara rasa yang sekarang dan pemikiran masa lalu membuat menderita. Jika kita bisa fokus pada rasa sakit saat ini, kita akan mencari upaya agar tiada rasa sakit. Dengan cara ini, kita bisa mempercepat penyembuhan.

Keluh kesah dan permintaan penyembuhan membuktikan bahwa kita belum juga sadar bahwa Dia maha Tahu. Kita semua adalah ciptaan yang tetap eksis di dalam Nya. Pikiran kita juga pikiran Nya. Kesadaran kita adalah kesadaran Nya, kita perlu minta karena Dia sudah tahu keadaan kita. kehendak kita adalah juga kehendak Nya.

Apa artinya mengeluh dan minta pertolongan pada Dia jika kita yakin bahwa keberadaan Nya hanya bisa disadari ketika kita menutup mata dan menggali ke dalam diri. Ketenteraman dan rasa bahagia hanya bisa dirasakan jika kita bertemu dan menyatu. Dia adalah keabadian itu. Semua benda sekitar kita hanyalah maya Nya.

Memang sulit menjelaskan dengan kata. Kata adalah produk pikiran. Penjelasan adalah produk pikiran. Produk ego. Semakin dijelaskan semakin membuktikan bahwa ego kita semakin tinggi. Kebahagiaan tidak butuh kehadiran ego. Penjelesan butuh ego. Maka kebahagiaan tidak bisa dijelaskan dengan kata.

Tutup 9 lobang, dan sisakan satu lobang yang terbuka agar terjadi keterhubungan antara diri dengan Sang Maha. Lobang yang 9 dibutuhkan demi kelangsungan hidup di alam benda. Lobang ke 10 dibutuhkan saat kematian.

9 lobang yang dimaksudkan adalah dua mata, dua telinga, dua lobang hidup, lobang dubur, kemaluan, dan mulut. Lobang ke 10 bukan lah lobang nyata tetapi lobang imajiner. Dalam buku Dvipantara Yoga Sastra yang di transkreasi oleh Swami Anand Krishna, www.booksindonesia.com diulas dengan jelas.

Bagi mereka yang sadar bahwa tujuan keberadaan di bumi adalah untuk menembah atau melayani sesama makhluk hidup akan senantiasa mengingat bahwa ke 9 lobang inilah penyebab utama kelahiran manusia di bumi. Penggunaan yang tidak tepat saat hidup sekarang akan menambah beban yang seharusnya dibuang saat ini.

Pergunakan secara bijak demi tercapainya kemanunggalan dengan Sang Maha Sumber Agung. Persepsi kenyamanan indrawi dalam dunia benda adalah sumber penderitaan. Tetapi juga itu kehendak Nya yang ingin mengalami dunia ciptaan Nya.

Ahhh……… semakin membingungkan…….

Jika anda bingung berarti anda masih okay. Selama kita belum bingung, artinya kita belum hidup atau dengan kata lain kita masih mimpi. Belum bangun dari tidur panjang penuh mimpi……