Kematian bukan titik akhir

Kematian bukan titik akhir kehidupan. Kehidupan terus akan berlangsung walalupun tubuh kita mati. Banyak orang tersesatkan lebih jauh ketika menganggap bahwa dengan mengakhiri hidupnya alias bunuh diri, semua permasalahan selesai. Sebaliknya, ia semakin jauh tersesatkan.

Pada saat ia mengambil keputusan uituk membunuh dirinya, ia dalam keadaan tidak sadar akan tujuan kehidupan sesunguhnya. Bagaimana mungkin orang yang tidak sadar akan tujuan kelahiran di dunia bisa terus berjalan di jalan benar saat ia mengakhiri kehidupannya?

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sesat

Saat di dunia ini saja sesungguhnya kita sedang dalam berada di jalan sesat. Ini sebabnya dalam setiap doa suatu keyakinan tertentu diucapkan agar ditunjukkan jalan lurus minimimal 17 kali dalam sehari sebagai suatu kewajiban. Sayangnya, banyak mereka yang mengucapkan juga tidak memahami makna doa yang diucapkan.

Lebih parah lagi, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa keyakinannya paling benar. Dan dalam ketidaktahuannya kemudian menagnggap keperyaan lainnya lebih buruk dari yang dianutnya. Inioah celakanya. Sudah berada di jalan sesat masih menganggap orang lain tidak benar. Sama saja dengan seorang yang buta mengatakan orang lain buta.

Peluang emas

Dalam ketidaktahuannya, maka si roh (gugusan pikiran serta perasaan) mencari tubuh baru untuk lahir di dunia. Dengan demikian sesungguhnya kematian bukan titik akhir kehidupan. Tetapi alam untuk menyadari tujuan kelahiran di bumi. Seakan (ini asumsi penulis) kematian menjadi alam untuk mengingatkan kembali akan tujuan kehidupan, yaitu belajar untuk memahami diri sejati.

Inilah peluang emas. Bila dalam kehidupan yang berbadan kita tidak memanfaatkan untuk melampaui alam pikiran serta perasaan, maka setelah tubuh lebur alias mati, kita tetap akan lahir dalam alam dunia yang penuh penderitaan.

Di alam bertubuh ini ada otak sebagai perangkat keras untuk sarana peningkatan pemahaman mengenai tujuan kelahiran. Hidup bukanlah hanya satu kali. Ini sebabnya banyak hasil penelitian membuktikan bahwa saat bayi lahir bukanlah ‘tabularasa’. Untuk jelasnya arti kata, silakan baca ini.

Begitu bayi lahir sudah membawa pola sebagai lanjutan dari rekaman kehidupan-kehidupan sebelumnya. Untuk jelasnya hubungan antara tujuan kehadiran manusia di bumi dan Kundalini, mari simak video dibawah ini: