Kenali dirimu, maka kau kenal Tuhan mu. Banyak pandangan mengatakan bahwa kita harus duduk diam bersemedi hingga melihat wujud atau wajah kita dalam bersemedi tersebut. Sangat sulit kenyataannya. Jika pun dapat melihat, apakah ada efeknya terhadap pertumbuhan emosi kita? Tidak juga, bahkan hanya menjadi alasan pamer. Dan lucunya, sama sekali tidak memberikan dampak baik terhadap diri sendiri, apalagi lingkungan.
Kenali diri sendiri berarti kita harus memahami tujuan kehidupan atau kelahiran di bumi ini. Kenal bahwa diri kita bukanlah salah satu dari lima lapisan kesadaran. Bukanlah identitas gelar atau pun nama yang disandang pada KTP. Semuanya identitas palsu. Bukan pula dikenal karena menjadi juara satu ahli hipnotis atau pesulap. Semuanya gelar yang diberikan oleh lingkungan bukanlah diri kita yang membawa kenal pada Tuhan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kenal Tuhan berarti kenal sifat Tuhan, Kasih. Kasihi diri sendiri, baru bisa mengasihi orang lain. Sifat ini yang harusnya mewarnai hidup kita. Kenal diri membawa kita menuju kebaikan diri, baik sisi kesehatan tubuh maupun mental. Dapat dipastikan sehat mental pasti sehat badan. Bukan dalam tubuh sehat terdapat jiwa sehat, tetapi jiwa sehat berakibat pada tubuh sehat. Catatan: Pengertian umum jiwa seharusnya pikiran atau mind, gugusan pikiran dan emosi/perasaan.
Kenal diri memberikan makna penggunaan mata, telinga, mulut, pikiran, dan hidung untuk menyebarkan kebaikan. Inilah makna mengasihi diri sendiri. Tidak berbuat kekerasan terhadap indra kita. Kita berbuat kekerasan terhadap indra kita ketika menggunakannya untuk sesuatu yang tidak menunjang evolusi kesadaran.
Penggunaan mata untuk melihat hal yang tidak menunjang evolusi kesadaran akan sangat merugikan. Cara ini tidak membawa kita menuju pengeenalan diri. Gunakan mata untuk melihat dan membaca segala sesuatu yang menunjang evolusi bathin. Ini penggunaan mata yang tepat. Ini yang dimaksudkan tidak berbuat kekerasan terhadap indra penglihatan.
Gunakan mulut untuk mengucapkan segala sesuatu yang baik bagi terjadinya peningkatan kesadaran sesama manusia. Gunakan mulut untuk menelan atau makan bukan karena mengikuti kenyamanan lidah, tetapi makan yang membuat tubuh sehat. Memakan yang membuat lidah bergoyang tidak secara otomatis menunjang evolusi kesadaran. Makan daging dari hewan yang sudah bisa merasakan sakit tidak menunjang kesadaran. Ini hanya membuat lidah bergoyang. Bukan kah terbukti banyak pemakan daging sakit. Seseorang yang sakit sangat sulit melakoni duduk diam bermeditasi atau masuk ke dalam diri bertemu dengan Hyang Maha Ada dalam diri kita.
Penggunaan telinga juga harus tepat. Jangan gunakan untuk mendengarkan sesuatu yang bisa menyulut emosi kemarahan atau irihati. Gunakan untuk mendengarkan pengetahuan sejati. Pengetahuan tentang diri. Penggunaan panca indra yang tepat menjadikan pikiran tidak bergejolak. Jika pikiran tidak bergejolak, detak jantung normal. Keteraturan detak jantung menjadikan seluruh suplai darah baik. Akibat akhirnya adalah kesehatan yang baik. Saat pikiran rileks dan santai, tubuh akan memproduksi hormon beta-endorphin, hormon yang menyehatkan tubuh.
Kesehatan tubuh manusia sangat penting. Saat tubuh sehat, kita bisa melayani sesama. Baik sesama makhluk hidup atau pun tidak. Semuanya saling berkaitan. Melayani sesama makhluk hidup juga menjadikan tunuh kita sehat. Saat bisa melayani, sesungguhnya kita melayani diri sendiri. Menyebarkan pengetahuan tentang hidup bahagia, dan bagaimana agar hidup bahagia.
Hidup bahagia dapat diperoleh ketika kita bebas dari keterikatan. Keterikatan terhadap sanjungan dan cacian. Kebebasan dari pengaruh hipnosis massal. Kadang untuk hidup bebas pun kita tidak bisa. Ini yang menjadikan hidup tidak bahagia…
Kenal diri berarti hidup dengan kesadaran: ‘Perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan….’
Hidup meditatif berarti hidup dalam kesadaran bahwa jika tidak mau ditampar, maka jangan tampar orang lain….