Sumber: news liputan6.com
Menarik pembelajaran dari kejadian pada orang lain. Seorang wanita bertubuh aduhai dan seorang pria yang dahulunya Ketua Partai yang katanya menyuarakan keadilan demi kesejahteraan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Apa yang dimiliki oleh si pria? Jabatan juga kekuasaan (tahta) dan harta. Dua ‘ta’ sudah dimiliki. Dan sesungguhnya jika ia mau menerima dengan baik, ia juga sudah memiliki ‘ta’ ke tiga, wanita yang ia kawini secara sah. Istrinya. Sayangnya, banyaknya harta dan tingginya tahta justru di salah gunakan untuk menuruti nafsu hewaniah dalam dirinya. Ia terjebak oleh bayangan yang diciptakan sendiri. Hasil akhirnya adalah neraka. Neraka yang dirasakannya saat ini. Tahta hilang, harta jadi bahan pergunjingan, wanita (istrinya) menanggung malu.
Bukankah sang pria hanya membayangkan kenikmatan selangkangan yang sesaat umurnya? Ia sesungguhnya sedang bermain seks atau ML dengan bayangannya sendiri. Begitu melihat tubuh molek si wanita, imajinasinya langsung bermain. Syahwatnya langsung tertarik. Pikirannya langsung berkuasa untuk berindak lebih lanjut. Dimana rumah si wanita betubuh bohai. Apakah ia suah punya suami? Jika belum, alangkah sedapnya dirasakan tubuh yang bohai. Semua mesti dikaitkan dengan kenikmaan badani. Ia sesungguhnya terjebak oleh bayangan ciptaannya sendiri. Pernahkah ia membayangkan secantik dan se-bohai apapun tubuh seorang wanita setelah dinikmatnya, suatu ketika ia merasa bosan? Pernahkah ia membayangkan bahwa akibat tindakannya yang menuruti nafsu hewan akan merugikan partai yang dipimpinnya?
Mengapa ia berani bertindak untuk mewujudkan bayangannya? Merealisasikan bayangan untuk melakukan kenikmatan yang ia imajinasikan? Ia merasa memiliki harta dan tahta. Dengan tahta dan harta seorang wanita bisa jatuh dalam kekuasaan pelukannya. Celakanya, ia bergaul dengan yang sejenis level kesadarannya, Ahmad Fathanah. Si penggemar pustun.
Betapa berbahayanya pergaulan. Seandainya ia akrab dengan seseorang yang bisa menarik kesadaran yang lebih mulia, bukan kesadaran nafsu hewaniah. Ia pasti terselamatkan. Sayangnya ia tidak sadar hukum Law of Attraction. Energi sejenis akan menarik energi yang sejenis pula. A. Fathanah yang sejak muda senang mengumbar syahwatnya tentu memiliki tingkat level energi yang bisa menarik yang memiliki kegemaran sama.
Si tuan mantan ketua partai korban sapi tidak sadar akan hal ini. Ia bergaul semakin erat dengan AF yang me-vibrasikan nafsu syahwat yang besar. Begiu menceritakan ketertarikan dirinya pada si wanit bertubuh bohai, disambutlah dengan gembira. Banyak saran untuk mendapatkan si wanita cantik.
Betapa berbahanya pergaulan. Magnit ketidaksadaran jauh lebih kuat dari kesadaran. Energi untuk berbuat kebaikan bagi sang jiwa telah terpendam dalam kenikmatan sesaat. Magnit untuk berbuat yang menuju ke bawah jauh lebih kuat dari energi untuk naik. Analoginya adalah: saat kita naik ke gunung yang tinggi, energi yang dibutuhkan lebih banyak daripada energi saat turun. Untuk naik butuh upaya. Sebaliknya untuk menurun hampair tanpa upaya.
Untuk berbuat kemuliaan bagi sang jiwa butuh upaya keras. Untuk menjatuhkan sang jiwa ke dalam lumpur kehinaan tanpa upaya dan nikmat badan.
Janganlah mentertawakan yang dialami oleh LHI. Hal ini bisa terjadi pada diri kita. Saya bisa saja terjebak seperti yang dialami LHI. Mengapa tidak? Jika saya memliki kesempatan seperti LHI, harta dan tahta yang melimpah bisa sebagai amunisi untuk mendapatkan si bohai. Hati-hati dalam perjalanan kehidupan.
Saat inilah jembatan shirottol mustaqiem sedang dijalani. Bukan di alam sono. Jangan percayai mereka yang mengatakan bahwa jembatan yang bagaikan rambut dibelah tujuh berada di alam sono. Hanya ada di dunia benda keberadaan jembatan nan rumpil tersebut.
Inilah hipnosis massal…