Bukan orang lain, kitalah pembunuh Tuhan dalam diri kita. Orang luar hanya pemicu. Tiada seorangpun yang bisa mengubah kondisioning mindset kita kecuali kita sendiri. Manusia diberikan kecerdasan intelejensia. Dengan kata lain, sesungguhnya manusia adalah Tuhan bagi dirinya sendiri. Sifat keilahian adalah sifat Tuhan yang menjadikan manusia kelak menjadi makhluk mulia. Makhluk yang bersinar karena diliputi oleh kesucian milik Tuhan Allah.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Sifat utama dari seorang wanita adalah kelembutan. Ia makhluk yang disempurnakan oleh Sang Pencipta. Adam atau lelaki sesungguhnya adalah makhluk yang belum sempurna. Sifat maskulinnya masih dominan. Mengapa demikian? Mari kita lihat sifat alam.
Air bersifat lembut. Jika kita perhatikan, sifat air menyejukkan. Jika terjadi kebakarang yang tidak terlalu besar, air jadi penolong pertama untuk memadamkan api. Api bersifat maskulin, merusak. Keras tanpa kompromi, itulah sifat utama maskulin.
Bumi, senantiasa memberi. Walaupun kita injak – injak, tempatnya di bawah yang dikatakan orang tingkat hina, tetapi senantiasa memberi kehidupan bagi manusia. Bumi bersifat feminim atau lembut dan penuh kasih. Tubuh kita bisa tetap berada di bumi karena kemurahan dari ibu yaitu bumi. Sifat senantiasa memberi tanpa memperhatikan imbalan adalah sifat kasih dari seorang wanita.
Lantas apa yang menyebabkan wanita di Kenya jadi teroris yang dengan mata terbuka menghabisi hidup sesamanya? Suatu sifat yang bertentangan dengan kodratnya. Seorang wanita berburkah yang sangat taat beribadah sembahyang lima kali sehari bisa begitu mendambakan anaknya jadi mujahidin atau tentara di laskar yang berjuang di jalan Allah ( menurut pemahamannya ). Ia telah dengan sengaja mengubah dirinya tidak lagi memiliki sifat sempurna wanita, kelembutan yang juga kekuatan alam. Ia telah menjadikan dirinya makhluk tidak sempurna. Ia telah mengubah dirinya jadi maskulin. Ia tidak lagi menghargai sifat keilahian dalam dirinya. Mengapa ia bisa dengan tega membunuh Tuhan dalam dirinya?
Karena ia menganggap bahwa wanita adalah makhluk lemah. Ia tidak belajar dari alam. Ia lupa melakoni ayat dalam kitab suci, Ayat Tuhan bertebaran di seluruh muka bumi. Ia bukan lagi menghamba pada Tuhan ang ada dalam diri sendiri. Secara tidak langsung ia telah menafikan diri sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling mulia.
Ia lupa bahwa kekuatannya bukan pada sesuatu yang di luar. Kekuatannya adalah kemampuannya menahan beban seorang bayi dalam rahimnya selama 9 bulan. Keberaniannya adalah pertaruhan nyawa saat melahirkan. Pria tidak bisa mengungguli dalam ke dia hal ini. Dalam kelemahannya, pria berupaya mendominasi wanita dalam segala hal. Seakan seorang pria lebih unggul, padahal lebih lemah daripada wanita.
Pria pemuja materi karena berupaya mengungguli wanita. Ia bahkan tidak mampu menahan diri ketika ditinggalkan istri meninggal. Sebaliknya, banyak wanita mampu menjanda seumur hidup demi anaknya. Disinilah kekuatan wanita yang lebih sempurna daripada pria.
Ahhhhh dunia sudah kacau. Bukan karena alam atau Tuhan ingin menghukum manusia, tetapi manusia sedang berupaya memusnahkan dirinya sendiri. Sepertinya kita sedang berupaya menghacurkan atau memusnahkan kehidupan kita sendiri. Alam sedang mncari keseimbangannya sendiri dengan menunjukkan dalam bentuk bencana dan perubahan iklim atau cuaca…..