Kodrat

Kodrat manusia sebagai makhluk hidup adalah berbagi sebagaimana sifat alam. Tumbuhan berbagi hidupnya bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Tanpa keberadaan tumbuhan, hewan dan manusia tidak bisa hidup. Inilah proses evolusi bumi. Sebelum keberadaan hewan dan manusia, tumbuhan ada terlebih dahulu sehingga memungkinkan hewan dan manusia tetap hidup. Dan antara hewan dan manusia, tentulah hewan dulu yang ada.

Dengan memahami proses evolusi ini, maka kita semestinya menyadari bahwa eksistensi kelangsungan hidup kita ditunjang oleh tumbuhan dan hewan. Kesadaran ini yang menjadi landasan bahwa adalah kodrat manusia hidup selaras/harmoni dengan alam. Keberadaan tumbuhan bisa membuat hewan dan manusia tetap bertahan hidup. Sedangkan keberadaan hewan bisa membantu manusia dalam menjalani hidup lebih nyaman. Bisa membantu dalam mempercepat transportasi dan juga mengolah sawah. Masihkah berpikir menyantap mereka yang membantu dalam kenyamanan kita?

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Harmoni

Makna harmoni bukanlah penyeragaman, tetapi hidup selaras dengan sesama makhluk hidup. Kadang pemikiran kita yang sempit menganggap bahwa keharmonisan terwujud bila ritual, keyakinan atau kepercayaan seragam. Kita lupa bahwa Tuhan menciptakan isi alam begitu beragam. Keributan dan perselisihan terjadi ketika ada manusia tidak memahami sifat alam. Kita lupa bahwa ketika mengatakan sesuatu bisa membuat keadaan menjadi damai atau ribut. Bahkan dari hasil penelitian tentang air menyimpulkan hal sama.

Ketika kita melihat pelangi, mulut kita tanpa sadar mengucapkan ‘Wah indahnya!!!’. Ungkapan dari lubuk hati terdalam. Kita melihat pemandangan dengan bentuk dan warna beragam, kita juga mengagumi keindahannya. Tetapi adalah sifat anomali dalam diri manusia yang menginginkan keseragaman. Ungkapan secara otomatis merupakan ungkapan alami, inilah sifat mulia Ilahi. Tetapi keinginan untuk menyeragamkan dari ego manusia yang ingin merasa dihormati. Ini bukanlah sifat mulia. Ini bukan dari intelejensia.

Dari buku Spiritual Astrology by Anand Krishna:

Berbagi dengan sesama, itulah kodratmu. Itulah takdirmu. Dengan menjalani kodrat itu, kau menyelaraskan diri dengan semesta. Kemudian, diri yang selaras tidak pernah kekurangan sesuatu apa pun. Kesehatan, kekayaan, ketenaran, dan kebahagiaan semuanya menjasi milikmua.’

Saat berbagi sesuatu yang mulia, dalam arti untuk evolusi kesadaran, tidak perlu kecewa bila tidak didengarkan oleh mereka yang menulikan telinga. Mari kita simak video singkat di bawah ini: