Sadar tentang sifat alami sejati dari segala sesuatu.
Jika kita baca dalam buku yang ditinggalkan para luhur nusantara, bukan saja kepulauan yang kita tinggal pada saat ini, tetapi termasuk wilayah India saat ini pada 14.000 tahun an yang lalu sejatinya satu wilayah peradaban. Dahulunya disebut sebagai tataran Sunda. Veda adalah pengetahuan yang dituliskan oleh resi zana dahulu. Dalam kupasan yang dituangkan dalam buku atau kitab tersebut disebutkan bahwa segala sesuatu di alam ini terdiri dari 5 elemen: Api, Air, Tanah, Udara, dan Ruang. Ke lima elemen ini berasal dari jua. Dia lah sumber segala sesuatu: Sang Maha Jiwa. Sifat alami sejatinya adalah Mulia. Dalam setiap benda yang ada di muka bumi mengandung unsur yang satu dan sama. Kesadaran ini menuntun manusia menghargai semua benda sebagai bagian yang sama dan setara.2. 2.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Berani menghadapi setan-setan kelemahan dalam diri; mereka yang lemah menghindar
Dalam mencari pengalamannya, sang Jiwa memanifestasikan diri dalam berbagai wujud. Pengalaman dimulai dari sel satu sampai menjadi manusia. Sejak ber sel satu sesungguhnya sudah ada mind, ini yang disebut ego. Tentu masih sangat sederhana. Semakin komplek mind nya, semakin lengkap juga sel. Semuanya berjalan seiring. Insting hewani ini terus terbawa hinna menjelma menjadi manusia. Bila mengacu pada sejatinya, tiada rasa takut, namun karena lupa akan sejati dirinya, maka setan kelemahan juga tumbuhkembang. Kelemahan terjadi karena tidak sadar akan sejati dirinya. Semuanya dijelaskan secara lengkap oleh para suci serta avatar. Sandra bahwa sejatinya DIRI bukanlah tubuh atau juga pikiran serta perasaan, manusia sadar bahwa setan kelemahan berasal dari ego yang ingin selalu menang dan menjadi pemuja hawa nafsu indrawi.
Memperoleh Kekuatan Batin Spiritual.
Menyadari akan sejati DIRI, maka manusia yang melakoni mediatsi tidak tergantung pada kekuatan di luar diri. Ia sadar sepenuhnya bahwa yang selama ini disebut sebagai Tuhan, Hyang Widhi, Tao, serta sebutan lainnya sesungguhnya ada di dalam dan di luar dirinya. Tidak ada keterpisahan. para sufi telang mewariskan pemahaman yang sangat bernilai; ‘Tuhan lebih dekat dari urat lehermu.’ Tuhan tidak ada di luar diri. Sadari bahwa Tuhan yang satu dan sama ada dalam setiap wujud Nya. Dalam setiap manifestasi Nya. Ini adalah kekuatan Batin Spritual. Kekuatan batin berlandaskan SPIRIT. Bukan bersandarkan pada kekuatan fisik atau pun mind, gugusan pikiran serta perasaan.
Menemukan Sumber Kebahagiaan Sejati dalam Diri.
Kebebasan sejati yang terjadi atas munculnya kesadaran akan jati DIRI menjadikan manusia: Ceria dan Bahagia dapat terjadi seketika. Lihatlah burung di alam terbuka. Mereka berkicau sebagai ekspresi rasa syukur. kicauan mereka begitu indah sebagai ungkapan pujian kepada Dia Sang Maha Jiwa. Kicauan yang indah serta ceria bisa mempengaruhi rasa kita yang mendengarkan. Ingat cerita seorang teman yang telah meninggalkan kita. Suatu pagi ia begitu terpesona pada kicauan seekor burung. Ia begitu larut dalam meditasinya, tanpa sadar ia pun bersuarba seperti suara burung yang ia kagumi keindahan suaranya. Ia baru sadar bahwa kicauan yang indah sebagai ungkapan rasa batavia. Karena saat ia menyuarakan kicauan yang sama, ia merasakan kebahagiaan tak bisa diungkapkan. Itulah bahasa rasa yang paling dalam.
Menemukan Jati Diri Sejati. Hidup menjadi bermakna.
Penemuan jati DIRI membuat dirinya sadar bahwa sesungguhnya ia tidak membantu siapa pun dalam kehidupan ini. Ia hanya bisa berbagi serta melayani sesamanya, pemahaman ini dari buku This Trus That too is True by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com. Dengan kata lainnya, saat ia melayani serta berbagi sesuatu sesungguhnya ia yang merasakan manfaatnya. Manfaat bagi evolusi jiwa adalah ketika ia hidup serta bisa menghidupkan jiwa pada sesamanya.
Mari kita lihat di bawah ini: