Saya sering membaca cerita mengenai hal yang berkaitan  pengalaman seseorang tentang penglihatannya terhadap cahaya. Padahal semuanya terjadi ketika orang tersebut memejamkan mata alias merem. Bahkan dikatakan jika seseorang mencapai tingkatan tertentu dalam tasawuf, ia bercerita bahwa tiada Tuhan tiada iblis atau setan yang bisa melihat kecuali cahaya yang begini dan begitu. Dan anehnya, hal tersebut diceritakan pada seseorang. Mengapa saya katakan ANEH?

Orang yang katanya telah mencapai tingkat yang menurutnya hebat lupa bahwa apa yang dilihat atau dialaminya sesungguhnya merupakan pesan PRIBADI. Pribadi berarti pengalaman yang hanya bagi diri sendiri. Jika pengalaman tersebut yang seharusnya disimpan bagi diri sendiri. Jika dibuka untuk umum akan membingungkan dan berkesan pamer. Bukankah dengan demikian pengalaman setiap orang akan berbeda? Mengapa?

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Karena isi pikiran dan pengalaman masa lalu setiap orang tidak sama. Jika pengalaman atau pesan pribadi disampaikan secara umum tidak akan membantu evolusi jiwa teman lainnya. Karena orang yang mendengarnya kemudian akan mencari-cari pengalaman yang sama dengan apa yang telah didengarnya. Ketika ada keinginan mencari-cari, sesungguhnya orang tersebut sedang meng-aktifkan mind atau gugusan pikirannya. Ini sudah menyimpang dari prinsip meditasi. Apakah prinsip meditasi?

Prinsip dari meditasi adalah membuat mind non aktif. Ketika mind menjadi non-aktif, maka akan terjadi perubahan intellektual menjadi intelejensia. Sebagaimana telah saya kupas pada tulisan-tulisan sebelumnya, intelektual berkaitan dengan keuntungan/kerugian diri sendiri. Sedangkan intelejensia berkaitan dengan keselarasan alam atau sifat yang mengutamakan kepentingan orang bank. Pola kerja mind yang selaras dengan alam ini yang membawa dirinya menuju keilahian. Dan inilah tujuan utama kelahiran manusia.

Angan-angan akan meningkatkan aktivitas mind. Semakin aktif mind semakin sulit mencapai pengalaman spiritual.

Pengalaman melihat ini dan itu dalan keadaan latihan sama sekali bukan konsumsi umum. Yang utama atau penting adalah aplikasi dalam kehidupan seseorang di masyarakat luas. Apakah kehadirannya memberikan maniata bagi lingkungan atau tidak.

Pendek kata, janganlah mau mendengarkan pengalaman orang lain. Pengalaman tersebut hanya untuk pribadi sendiri. Demikian pula sebaliknya, jika kita dalam bermeditasi melihat ini dan itu, sebaiknya tidak berbagi pada yang lainnya agar orang lain tidak berangan ingin mendapatkan pengalaman yang sama. Pengalaman setiap orang unik dan hanya berlaku bagi yang bersangkutan. Bergantunglah hanya pada pengalaman diri sendiri. Tanya di tempat ini disampaikan hal yang sebenarnya.