Pemahaman ini saya peroleh dari Bapak Anand Krishna. Beliau mengacu pemahaman asli yoga dari seorang pakarnya pakar, Resi Patanjali. Tujuan yoga yang dikembangkan di Yayasan Anand Ashram, Jakarta sebagai induk Padepokan, berlandaskan pada falsafah yoga sesungguhnya. Yoga sebagaimana tujuan sejati nya, transformasi intelektual menjadi intelejensia.
Sang Resi Patanjali memberikan falsafah yoga bukan sekedar postur atau asana yoga. Sementara di luar Anand Ashram, yoga sekedar gerakan untuk kesehatan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dalam Yoga Sutra Patanjali yang dituliskan oleh Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com, dituliskan bahwa ada 8 bagian dari yoga yang tidak terpisahkan. Antara satu dan lainnya sama pentingnya. Dan harus dilakoni semuanya. Bagaikan bagian tubuh manusia. Tangan, kaki serta kepala saling bekerjasama serta melengkapi.
Yama adalah disiplin yoga yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ahimsa, tidak berbuat kekerasan. Brahmacarya, dharma, tidak materialistic serta tidak mencuri.
Niyama adalah pedoman kehidupan.
Asana adalah postur yoga. Nah yoga yang ada pada umumnya hanya ini.
Pratyahara, penarikan diri dari kenyamanan indrawi.
Pranayama, pengaturan nafas. Semakin teratur nafasnya semakin tidak bergejolak pikiran.
Dharana atau kontemplasi.
Dhyana atau meditasi.
Baru akhirnya keseimbangan diri atau Samadi.
Delapan laku harus di implementasikan dalam keseharian, maka tercapailah tujuan yoga sebagaimana dikembangkan oleh Sang Maha Resi Patanjali