Meditasi bukanlah hanya duduk diam. Meditasi merupakan inner journey, perjalanan ke dalam diri. Inilah taubah. Sehingga meditasi seharusnya menghaluskan rasa sehingga empati terbangkitkan. Dengan terbangkitkan empati dalam diri, rasa kasih akan terkembangkan. Meditasi menajikan jiwa berkembang secara universal. 

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Pemahaman meditasi untuk mencari kesaktian dan kekayaan mesti dihilangkan. Tujuan seperti ini akan membelokkan tujuan kelahiran. Menghapuskan ego.

Ego inilah yang mesti dinafikkan dalam kehidupan. Egolah penyebab kelahiran kembali. Jika meditasi masih bertujuan untuk memperoleh kedigdayaan dan harta benda, kita masih berpijak pada kepentingan duniawi. Karena meditasi dimaksudkan untuk merenungi apakah tujuan kehidupan. Banyak para sufi menyatakan bahwa saat kebendaan eksis dalam hati tiada mungkin Tuhan bertahta di sana. Saat hanya kebendaan yang ada dalam hati tiada mungkin kita kembali ke Dia Yang Mahatiada.

Dengan pemahaman hal tersebut bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa mediatasi atau tapa yang bertujuan untuk medapatkan kedigdayaan atau kekuatan akan memperbesar ego. Dengan kata lain meditasi yang dilakukan mejadi salah jalan. Jika meditasi sudah tepat, pikiran, ucapan dan perbuatan akan selalu ke arah kebajikan. Kebajikan adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk kebaikan bersama bukan hanya untuk kepentingan golongan, kelompok dan diri sendiri. Tidak mudah memang, namun mesti di dorong dengan kesadaran bahwa itulah tujuan dalam kehidupan ini.

Kesadaran yang diperoleh dalam duduk diam mesti diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak, tidak ada gunanya. Penyembahan atau doa kita kepada Tuhan tidak berguna jika tidak diterapkan dalam keseharian. Penyembahan kepada Dia yang tidak tampak boleh dikatakan useless jika tidak memberikan dampak positif terhadap yang nyata. Sesungguhnya lah nyata tidak nyata, satu ada nya. Semua pikiran, ucapan, dan perbuatan mestinya memberikan manfaat bagi sesama baik yang hidup maupun mati. Bicara benda mati, apakah ada sesuatu yang mati. Mati berarti tetap. Tiada sesuatu di muka bumi yang tetap. Semua dalam proses perubahan. Dapat dipastikan bahwa ada energi yang mendorong terjadinya perubahan. Itulah energi keilahian.

Dengan kata lain bahwa sesungguhnya di setiap benda ada energi tunggal yang mengakibatkan terjadinya perubahan. Energi ini hanya satu adanya. Energi inilah yang mesti kita lihat di balik segala sesuatu benda. Benda tersebut di katakan mati karena tidak bergerak. Tetapi di dalam benda tersebut terjadi proses perubahan.

Selama ini kita terbataskan sebatas pandangan fisik. Kita lupa bahwa yang abadi bukanlah fisik. Perhatian kita pada hal-hal fisik yang berakibatkan terjadinya kesedihan. Dengan meditasi atau muraqabbah dalam bahasa Arab nya, kita berupaya menyadari dan peduli bukan hanya lapisan fisik. Senang susah terjadi karena kita melupakan lapisan diri yang lainnya. Dengan kata lain, kita masih terbataskan atau terjebak pada lapisanluar/badan..