Meditasi Pemula Mewujudkan Cara Pandang Lebih Jernih Sehingga Membuka Wawasan Luas
Dengan melangkahkan kaki untuk menjadi Meditasi Pemula, kita akan memiliki kemampuan untuk melakoni kehidupan lebih bermakna. Banyak latihan di Anand Ashram Jakarta yang diberikan bagi para Meditasi Pemula bisa membersihkan keruwetan pikiran. Tanpa sadar sesungguhnya kita sering membuat keputusan dalam keadaan pikiran yang tidak jernih. Mengapa bisa tidak jernih cara pandang kita?
Bila kita amati dari cara bernapas, dengan segera kita bisa mengenai dengan cepat, bagaimana ciri seseorang yang sering mengambil keputusan dengan pikiran yang banyak masalah. Ada korelasi sangat erat antara panjang pendek napas dengan pikiran. Semakin pendek napas semakin tidak terkendali pikiran.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dalam suatu artikel tentang peneltian eek meditasi terhadap risiko penyakit jantung yang berjudul:
Turunkan Risiko Penyakit Jantung dengan Melakukan Meditasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat disebutkan bahwa ada korelasi antara meditasi dan resiko serangan jantung:
‘Peneliti lainnya juga membuktikan bahwa orang-orang yang menjalani meditasi rutin dihubungkan dengan risiko yang lebih rendah untuk mengalami kematian akibat serangan jantung atau stroke dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Profesor Deepak Bhatt, seorang kardiolog dari Harvard Medical School, merekomendasikan meditasi, disertai dengan olahraga dan diet sehat, untuk menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada seseorang.’
Bagaimana mengkorelasikan antara cara pandang jernih dan resiko penyakit jantung?
Pertanyaan yang sangat relevan. Seseorang yang memiliki cara pandang jernih pada umumnya tidak bersifat reaktif. Dengan pengendalian pikiran yang baik, ia akan memutuskan suatu masalah secara responsif. Silakan baca artikel ini untuk memahami perbedaan antara reaktif dan responsif. Ia akan mengendapkan masalah yang dihadapi terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu.
So, dengan melakukan berbagai latihan pembersihan atau cleansing secara repetitiv dan intensiv, segala debu kotoran yang memenuhi pikiran kita mewujudkan pikiran yang lebih jernih sehingga tidak sulit memilah dan memilih tindakan yang tepat dalam berbagai situasi. Tetapi bila kita mengambil ceputusan untuk bertindak secara reaktif atau spontan, banyak terjadi penyesalan di kemudian hari. Bila kecemasan dan penyesalan berkepanjangan, maka detak jantung kita menjadi kurang teratur. Jantung bekerja tidak normal; maka sakit jantung tidak terhindarkan.
Mari kita simak video singkat di bawah ini:
Ya, dari yang dijelaskan oleh Anand Krishna karena pikiran buruk lah, kita bisa melakukan tindakan atau ucapan buruk terjadi bila pikiran kita sedang dałam keadaan kacau. Untuk itu tindakan tepat terjadi bila pikiran tenang. Dengan terkendalinya pikiran, cara pandang kita bisa lebih jernih. Selanjutnya cara pandang atau wawasan kita semakin luas. Bagaimana kah korelasinya?
Pikiran bagaikan kolam atau danau. Jernihnya dasar danau atau kolam terjadi bila semua kekeruhan air bisa mengendap. Saat itu kita bisa melihat dasar danau. Dasar pikiran kita adalah cara mengambil keputusan secara tepat. Sesungguhnya secara alami kita baik adanya. Namun terjadinya kekeruhan pikiran disebabkan oleh ego yang selalu dikuasai keserakahan dan ketamakan. Inilah setan yang berada dalam diri kita. Janganlah mencari pembenaran diri dengan menerai kelemahan orang lain.
Bila ingin mengetahui bagaimana melakukan pembersihan mind atau pikiran serta perasaan yang mudah dan tepat, silakan pelajari buku ini:
Perjalanan Spiritual Berarti Pemberdayaan Diri
Sebelum bisa melakukan pemberdayaan diri, kita harus kenal diri terlebih dahulu. Bila diri yang selama ini kita kenal hanya sebatas pikiran, tubuh, atau emosi. Maka tidaklah mengherankan bila kita marah ketika ada yang beda fisik kita dari yang umum, kemudian disinggung oleh orang lain. Ketika pendapat kita dari pikiran tidak disetujui oleh orang lain atau dikritik kita marah. Kita berada pada diri wujud pikiran. Hal yang membuat kita tersinggung atau marah secara mudah menunjukkan kesadaran diri kita saat itu.
Pengertian ‘diri’ ini harus diubah ke pemahaman lebih luas atau besar. Dala kerangka besar inilah kita berada di muka bumi. Kita lahir dengan kelengkapan tubuh fisik sebagai sarana menunjang terjadinya transformasi dari ‘diri’ (dalam huruf kecil) menjadi ‘DIRI’. Inilah kesejatian sesungguhnya.
Dengan pemberdayaan diri, pelaku meditasi semestinya tidak lagi bersandar pada segala sesuatu yang hanya memberikan kenyamanan indrawi. Seorang yang memahami makna pemberdayaan diri telah mengerti bahwa perjalanan ke dalam Diri berarti mengakses kekuatan Hyang Maha Tunggal tetapi juga Maha Hidup. Dialah Sumber Kekuatan Sejati.
Sumber kekuatan sejatinya berada dalam diri kita sendiri. Mengapa kita mesti mencari sandaran di luar diri?
Kita semua lupa bahwa Dia Yang Maha Perkasa berada dalam diri kita. Bila kita menyadari kekuatan ini, kita akan senantiasa mengakses kebenaran sejati. Hal ini yang membuat kita semua terjebak dałam alam maya. Tiada gunanya bersandar ke luar. Karena yang membuat masalah kita, maka kita juga yang harus menyelesaikan.