Awalnya Kesehatan Tubuh Dan Mental Mesti Digapai Bagi Meditasi Pemula
Peringatan bagi pelaku Meditasi Pemula agar menyadari bahwa sangat sedikit yang melakoni meditasi bertujuan untuk menggapai kebahagiaan sejati. Pada umumnya bermula dari orang yang mengalami gangguan kesehatan. Dan kebanyakan menderita gangguan mental. Bukan berarti gila atau edan. Namun bila kita mau membuka diri, sesungguhnya kita semua sudah mengalami gangguan mental.
Hasil penelitian suatu lembaga Survei Populix bahwa satu dari dua orang masyarakat Indonesia telah mengalami gangguan mental. Mari kita lihat grafik di bawah ini. Oleh karena itu, para pelaku Meditasi Pemula semestinya mempersiapkan diri agar tidak banyak terlibat pergaulan dengan sesama pejalan spiritual.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Survei Populix, ternyata 52% masyarkat di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Sayangnya banyak dari kita tidak mau mengakui keadaan ini. Salah satu bukti sebagai indikator bahwa kita mengalami gangguan kesehatan mental adalah kegelisahan ketika status kita di media sosial tidak diberikan ‘jempol’ atau like. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Banyak orang yang berupaya keras agar eksistensi dirinya diakui. Salah satu yang mereka lakukan adalah membuat status, baik di FB, IG, atau pun Tik-Tok. Dan aneh bin ajaibnya, bila sedikit yang memberikan ‘jempol’ alias Like mereka merasa kesepian atau tidak dianggap eksis. So, inilah yang menjadi sumber kebahagiaan para kaum milenial.
Meditasi Pemula sudah seharusnya banyak menggali ilmu pengetahuan tentang perjalanan ke dalam diri dari buku legend yang bisa diperoleh di sini:
Bapak Anand Krishna sebagai pelaku meditasi yang amat sangat berpengalaman telah banyak berbagi pengalaman. Dan pengalaman ini akan sangat bermafaat bagi Meditasi Pemula. Hal ini tidak mengheranan, karena beliau sendiri sudah mengalami keberhasilan dari cara meditasi yang amat sederhana dan mudah dilakukan, terutama bagi para pejalan spiritual.
Benarkah Hanya Kesehatan Menjadi Tujuan Melakukan Meditasi?
Kesehatan tubuh menjadi sarana utama agar kita bisa duduk diam atau Silent Sitting. Tanpa tubuh yang prima atau sehat, kita tilak bisa melakukan duduk diam, walaupun satu menit. Tentu tidak perlu melakukan meditasi bila hanya kesehatan yang menjadi tujuan utama bermeditasi. So, apakah langkah selanjutnya yang mesti diperhatikan oleh Meditasi Pemula? Kebagagiaan Sejati menjadi tujuan satu dan sama banyak orang.
Bila ingin mendapatkan Kebahagiaan Sejati atau kesuksesan yang sejati, banyak hambatan yang mesti dilewati. Bersiap menjalani hidup menyendiri. Jangan disalah artikan bahwa kita pergi ke hutan untuk menjadi pendeta atau petapa. Bukan kah kebahagiaan itu adalah suatu keadaan atau state of mind?
Bila memang itu suatu keadaan, mungkinkah kita bisa merasakan kebahagiaan secara bersamaan? Jelas tidak mungkin!
Kita semua menyadari bahwa sesungguhnya setiap orang memiliki dunia sendiri. Inilah yang saya berikan istila dengan dunia paralel. Kita bisa merasakan atau mengalaminya sendiri. Coba saja renungkan. Ketika kita sedang berhadapan dengan seseorang, namun sesungguhnya pikiran kita sering-sering sedang memikirkan sesuatu hal yang lain.
Sumber Penderitaan
Ya, sebagai Meditasi Pemula mesti memahami dari manakah sumber penderitaan yang mengakibatkan gangguan kesehatan tubuh serta mental? Karena adanya keinginan yang tidak terpenuhi; itulah asal sumber penderitaan. Keinginan yang berlebihan begitu membuat orang terbenam dalam dunia materi. Tidak salah hal ini terjadi bila kita memang ingin terus menderita.
Untuk mengakhiri keadaan ini satu-satunya solusi adalah melakoni meditasi sebagai life style. Ya sebagai gaya hidup. Jadi melakoni meditasi tidak ada titik henti. Kita semua ingin mengakhiri penderitaan. Bergantunglah pada sesuatu yang abadi; Dia burada tidak jauh dari urat leher. Dia lah Sang Maha Sumber kebahagiaan. Dunia materi hanya bersifat sementara. Sesaat menjadi seakan milik kita, sesaat kemudian berpindah tangan ke orang lain. Bagaimana kita lenjalani kehidupan di dunia ini?
Tidak perlu menyepi atau menjauh dari keramaian. Pepatah di Jawa dulu disebut sebagai topo ngrame. Hidup di dunia materi tetapi jauh dari rasa kepemilikan. Sulit??? Ya memang hidak mudah, Tetapi itu memang tidak dapat terhindarkan.
Meditasi Laku Berjalan Sendiri
Itu yang disebut perjalanan ke dalam diri. Selama ini tanpa kita sadari, kita telah kehilangan kepribadian kita. Kita terus berjalan ke luar diri. Dan jangan lupa bahwa inilah penyebab utama penderitaan kita. Menyalahkan orang lain……
Ya, itu yang selalu kita perbuat, mencari kambing hitam. Kita lupa bahwa ketika jari telunjuk menunjuk ke orang lain, tiga jari kita mengarah atau menunjuk ke diri sendiri. Tidak mungkin kita menunjuk orang lain dengan mengarahkan kelima jari kita. Inilah sebabnya dunia tidak pernah damai. Kedamaian tidak berada di luar. Apalagi kita ingin menciptakan kedamaian dunia.
Hanyalah impian bagi para penggandrung dunia ilusi. Kita berhalunisasi bahwa kita bisa membawa kedamaian di sekitar kita. Padahal sumber penyakit keributan adalah kegaduhan dałam diri kita sendiri.