Inilah beda pengertian barat dan timur. Barat tiba pada kesimpulan bahwa meditasi menjadikan seseorang mampu menggunakan secar penuh pikiran atau mindfulness. Ini dibuktikan dengan adanya film seperti Lucy dan Limitless. Dalam ke dua film ini, seseorang mampu menggunakan otaknya secara utuh atau 100 % sehingga mereka memiliki kekuatan yang super. Menurut pengertian barat, penggunaan otak manusia baru 5-10%, sehingga jika bisa dioptimalkan menjadi 100%, maka orang tersebut menjadi sangat hebat.
Pengertian orang timur atau para bijak di peradaban Hindu, Sindhu, Shintu atau Hindia menyebutkan bahwa mind atau gugusan pikiran dan perasaan harus ditransformasi menjadi intelejensia atau buddhi. Intelejensia atau buddhi adalah lapisan ke empat dari 5 kesadaran manusia. Sedangkan lapisan ke 3 adalah lapisan pikiran atau mind. Lapisan mental/emosiaonal. Tentang 5 lapisan sudah dibahas secara lengkap pada tulisan sebelumnya. So, walaupun seseorang bisa mengoptimalkan mind, ia masih berada di lapisan kesadaran manusia tingkat 3. Belum bisa dikatakan super atau sakti.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Mindfulness atau peng-optimalan pikiran manusia mendorong orang semakin terikat pada duniawi. Menjadikan orang sakti tidak selaras dengan tujuan dari alam mengutus para suci. Bahkan semakin menjauh dari Sang Maha Sumber Agung. Menggunakan energi kundalini bukan pada tempat seharusnya. Energi kundalini adalah energi kesadaran manusia. Dan penggunaannya bukan di dunia.
Adakah para suci atau avatar atau utusan Tuhan yang super atau sakti? Tidak. Mereka bahkan berupaya menjadi anak manusia, Jesus contohnya selalu mengingatkan akan kemanusiaan kita. Mereka berusaha menjadi manusia biasa. Sebaliknya sebagian besar dari kita melakukan meditasi untuk menjadi sakti. Mengasah kundalini untuk bisa menjadi hebat. Inilah kekeliruan kita. Kundalini adalah energi kesadaran yang dibangunkan pada saat kita masih berbadan, tetapi penggunaannya diperlukan saat di alam halus. Untuk melepaskan kesadaran badan halus menjadi badan cahaya atau light body.
Apakah energi mind tidak digunakan jika seseorang mencapai pencerahan? Digunakan…. Tetapi pada porsinya. Mengurusi alam benda atau dunia. Bukan untuk menuju ke Sang Sumber Agung. Digunakan secara bijak. Ingat: DIGUNAKAN. Beda dengan mindfulness. Dengan ini, kita bisa diperbudak atau ditunggangi oleh mind kita. Kita di bawah kendali mind. Inilah yang terjadi pada film Lucy atau Limitless. Manusia menjadi digdaya atau sangat super.
Sama sekali tidak menggunakan energi kundalini untuk menjadi orang sakti atau digdaya sehingga menjadi super hero. Ke-superhero-an adalah memperbesar ego. Meng-optimalkan mind atau mindfulness berarti masih pada lapisan kesadaran manusia. Bahkan masih berada di bawah lapisan kesadaran intelejensia atau buddhi, lapisan ke empat. Ini bukanlah tujuan utama manusia lahir di bumi.
Lapisan ke 4, intelejensia pun harus dilampaui untuk menuju lapisan Kebahagiaan Sejati, yang juga masih harus dilampaui sehingga kita menyatu dengan Sang Maha Jiwa nan Agung yang tak terjelaskan.
Masih panjang perjalanan teman-teman. Jebakan menjadi mindfulness atau membuat 100% pikiran kita bekerja tidak membawa kita kemana-mana. Alias masih saja di dunia benda……….
Betapa tinggi pemahaman para resi di wilayah Timur. Mereka adalah leluhur kita dari nusantara. Kita adalah bagian peradaban yang sudah memahami tujuan utama manusia dilahirkan ke bumi………